Stafsus Presiden Hadiri Pelantikan Bunda Baca Tarakan dan Kaltara

aa
Staf Khusus Presiden RI, Adamas Belva Syah Devara, salah satu milenial sukses yang juga merupakan CEO Ruang Guru dan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie hadiri pelantikan Hj Siti Rujiah Khairul sebagai Bunda Baca Tarakan oleh Bunda Baca Kaltara, Hj Rita Ratina, serta Kemah Literasi Kaltara 2020 di Pantai Amal Tarakan, Jumat (17/1/20).Foto Infopubdok Kaltara

TARAKAN.NIAGA.ASIA-Staf Khusus Presiden RI, Adamas Belva Syah Devara, salah satu milenial sukses yang juga merupakan CEO Ruang Guru dan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie hadiri pelantikan Hj Siti Rujiah Khairul sebagai Bunda Baca Tarakan oleh Bunda Baca Kaltara, Hj Rita Ratina, serta Kemah Literasi Kaltara 2020 di Pantai Amal Tarakan, Jumat (17/1/20).

Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie dalam sambutannya mengatakan, menyambut gembira atas pelaksanaan Kemah Literasi Kaltara 2020 dan berharap melalui kegiatan ini, dapat diperoleh informasi dan pengalaman yang baru. “Baik informasi strategis nasional maupun internasional,” ujarnya.

Berkaitan dengan pelantikan Bunda Baca Kota Tarakan, gubernur berharap mampu memahami tugas dan tanggung jawab yang diemban dalam posisi tersebut. Istilah literasi, dikumandangkan dalam 3-5 tahun terakhir di Indonesia. “Kenapa literasi diperkenalkan? Karena, Indonesia saat itu berada dalam kondisi darurat literasi,” terang gubernur.

Literasi, adalah kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berhitung, berbicara dan memecahkan masalah pada tingkatan keahlian tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Dari itu, sebelum mengembangkan literasi,  harus mengembangkan kemampuan teknis membaca dan menulis.

“Literasi menjadi bagian penting untuk mewujudkan tujuan nasional. Pada 2019-2024, Pemerintah Indonesia memprioritaskan SDM yang unggul. Salah satunya melalui literasi,” kata Irianto.

Bangsa Indonesia tak perlu merasa rendah diri dibanding bangsa lain di dunia. Sesungguhnya yang dicapai saat ini, jauh lebih baik dari bangsa lain di dunia. Hanya saja, masih  sulit membangun kualitas karakter yang sudah ada.

“Alhamdulillah, Kaltara menjadi Bunda Baca ke-3 di Indonesia. Ini karena Kaltara menyadari peranan literasi dalam mengubah mindset dan karakter seseorang,” terangnya, sehingga tak mudah mengucapkan sesuatu tanpa mengetahui secara mendalam. Ini penting dalam menghadapi era disrupsi saat ini.

Mengutip hasil survei, dijelaskan, pada 2017, kemampuan literasi dasar pada anak kelas awal 60 persen. Dan di 2019, ditingkatkan hingga 87 persen. Indikatornya, tes literasi dasar meliputi tes mengenal huruf, suku kata dan kata. Meski begitu, kecakapan literasi tetap perlu dikembangkan. Banyak jenis literasi, dan harus terus dipelajari karena terus berkembang pelaksanaannya.

“Saya mengajak, mari kita kembangkan potensi yang ada. Kita ingin menjadi bangsa yang unggul. Gerakan literasi dilakukan upaya meningkatkan kualitas hidup dan kualitas SDM itu sendiri. Dari itu, saya berharap lewat kegiatan ini dapat menghidupkan gerakan literasidi berbagai daerah, termasuk di perbatasan,” tandasnya..

Pada kegiatan bertema “Penggerak Literasi dari Tapal Batas untuk NKRI” ini,  gubernur juga menyampaikan terima kasih kepada Forum Guru Tapal Batas yang sudah berjuang untuk memajukan kegiatan literasi di wilayah perbatasan. (001)

Tag: