Startup EBT Bertemu Para Investor di Festival Energi Terbarukan

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat membuka Festival Renewable Energy [RE]Spark Clean Energy di Jakarta, Kamis (2/6). (Foto Kementerian ESDM)
JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi adanya kolaborasi antarpemangku kepentingan untuk melahirkan inovasi baru di bidang energi baru dan terbarukan (EBT).

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat membuka Festival Renewable Energy [RE]Spark Clean Energy di Jakarta, Kamis (2/6).

“Kami mendukung adanya kerja sama antarstakeholder dalam memberikan fasilitas (pengembangan) startup di bidang energi terbarukan seperti program inkubasi startup hingga wadah pertemuan dengan para investor,” kata Dadan dalam sambutannya.

Program pengembangan perusahaan rintisan, sambung Dadan, diharapkan mampu mendongkrak kapabilitas sumber daya manusia dan sejalan dengan peningkatan investasi di sektor tersebut. “Ini akan menjadi ruang tumbuh bagi para inovator muda yang sedang mengembangkan startup EBT di Indonesia,” jelasnya.

Menurut Dadan, peran lain yang disumbangkan startup bagi pengembangan EBT adalah mengisi kekosongan lapangan kerja akibat adanya penurunan industri ekstraktif serta meciptakan lapangan kerja padat karya. “Inovasi ini sekaligus memberikan manfaat langsung ke masyarakat,” ungkapnya.

Salah satu inovasi yang dilakukan pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekosistem energi bersih adalah menciptakan program Patriot Energi dan Gerakan Inisiasi Listrik Tenaga Surya (Gerilya). Kedua program ini diperuntukan bagi generasi milenial.

“Kami di ESDM memiliki Program bernama Patriot Energi, yang mengajak 100 pemuda dan pemudi Indonesia yang sudah memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun ditempatkan di wilayah yang tidak ada listrik untuk mencari inovasi bagaimana bisa memberikan akses baru kepada masyarakat serta mengembangkan potensi,” jelas Dadan.

Di samping itu, Kementerian ESDM juga mempunyai program Gerilya yang merupakan bentuk kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mendidik para mahasiswa menjadi professional di bidang energi terbarukan khususnya energi surya.

Latar belakang program ini didasari atas melimpahnya sumber EBT di Indonesia yang belum dioptimalkan secara maksimal.

“Indonesia punya lebih dari cukup sumber energi terbarukan, potensinya lima kali lebih besar dari yang akan kita gunakan di 2060, sumber dayanya bervariasi. Kementerian ESDM siap mendukung New Energy Nexus Indonesia dan selamat atas penyelenggaraan Festival Energi Terbarukan [RE]Spark, semoga kegiatan ini mendukung percepatan transisi energi terbarukan di Indonesia,” kata Dadan.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno berharap stratup EBT mampu mendorong industri pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta tentunya turut membangun bisnis untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia.

“Saya berharap dengan banyaknya startup yang bergabung dalam Festival Energi Terbarukan [RE]Spark yang diselenggarakan oleh New Energy Nexus Indonesia dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan terciptanya ekonomi berbasis energi bersih di Indonesia,” tambah Sandiaga.

Harapan ini disambut oleh Chief Energy Officer New Energy Nexus, Danny Kennedy. Melalui New Energy Nexus, ia mendukung dan berkomitmen penuh beragam wirausaha/startup energi bersih, mulai dari teknologi baru hingga penerapan dan adopsi energi bersih melalui program akselerator, pendanaan, dan ekosistem.

“Kami memahami bahwa memberikan sumber daya yang tepat kepada startup pada waktu yang tepat akan membuka solusi energi bersih yang dibutuhkan dunia untuk mengatasi krisis iklim. Sampai tahun ini, kami memiliki program di 10 negara untuk membantu para startup berkembang dan berhasil. New Energy Nexus berkomitmen untuk selalu mendukung dan berkontribusi dalam menciptakan transisi energi bersih di dunia,” ujar Danny.

Festival yang mengusung tema ‘Accelerating Transition and Igniting Innovation’ ini disponsori oleh Medco Foundation, Innovation Factory, GIZ dan TransJakarta. Acara ini diselenggarakan untuk mendukung dan mempercepat adopsi energi terbarukan dan inovasi ramah lingkungan, melalui rangkaian kegiatan seperti: Hackathon – ajang kompetisi pengembangan inovasi dan bisnis startup dalam menemukan solusi permasalahan iklim, Pameran – ada 23 startup memamerkan inovasi/produknya, Investment Speed Dating. Sesi mempertemukan startup dengan calon investor, serta diskusi interaktif terkait energi terbarukan dalam sesi Workshop dan seminar.

[RE]Spark membuka kesempatan bagi para inovator dan startup memamerkan produk, layanan dan karya mereka dalam proses dekarbonisasi dan menuju transisi 100% untuk 100% energi bersih Indonesia, termasuk target nol emisi karbon. Ada lebih dari 30 inovator dan startup energi terbarukan dari berbagai bidang, seperti energi bersih, e-mobility, akses energi, digitalisasi energi, customer experience, dan inovasi model bisnis.

Festival ini juga memfasilitasi startup energi terbarukan yang tergabung dalam program inkubasi dan akselerasi New Energy Nexus Indonesia serta mitra-mitra startup inovatif lainnya untuk menunjukan inovasi mereka. Beberapa startup yang bergabung yaitu:

  • Olatmaras: PT. Olat Maras Power (OMP) merupakan anak usaha Universitas Teknologi Sumbawa. PT. OMP menggunakan energi terbarukan dan teknologi tepat guna untuk pengembangan produknya, antara lain sepeda listrik, cold storage bertenaga surya, dan pompa submersible bertenaga surya. Melalui inovasinya, nelayan-nelayan di Sumbawa dapat menyimpan produk tangkapannya dengan lebih lama dengan produk penyimpanan (cold storage) menggunakan tenaga surya dan baterai.
  • PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) adalah platform energi terbarukan dengan visi untuk merevolusi industri energi di Indonesia. Xurya memelopori metode investasi nol untuk beralih ke tenaga surya guna memberi insentif pada proyek-proyek PLTS atap khususnya di sektor komersial dan industrial. Di awal tahun 2022, Xurya berhasil membukukan pendanaan seri A sebesar US$21,5 juta atau setara dengan Rp 308 miliar.
  • Spora EV adalah startup kendaraan listrik, berbasis engineering. Tiga service yang ditawarkan adalah konversi kendaraan konvensional jadi kendaraan listrik, baik sepeda motor, bus, truk atau mobil. Kedua, Spora EV memberikan jasa pengembangan produk, dan yang terakhir memberikan jasa konsultasi untuk perusahaan-perusahaan yang ingin mengubah armada kendaraannya menjadi kendaraan listrik, serta perusahaan yang ingin ekplorasi tentang bisnis kendaraan listrik (transformasi bisnis).

Di hari kedua acara Festival Energi Terbarukan [RE]Spark 2022, sebanyak 10 startup peserta program Hackathon akan mempresentasikan ide, inovasi dan karya mereka pada sesi Demo Day di hadapan 5 juri. Juri akan memilih 3 tim terbaik dan 1 tim favorit di ajang Hackathon 2022 yang menyediakan total hadiah Rp 100 juta.

Sumber: Humas Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

Tag: