Stok Air di Embung Nunukan Hanya Cukup untuk Seminggu  

Embung Sei Bilal Nunukan kering paska kemarau (foto Budianshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Stok air bersih di embung Sei Bilal dan Bolong kembali terisi paska hujan deras kemarin. Ketinggian air di embung yang mencapai 130 centimeter diperkirakan mampu bertahan selama seminggu untuk mensuplai air ke pelanggan PDAM Nunukan.

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Nunukan, Masdi mengatakan, kemarau panjang sejak November 2019 menyebabkan stok air baku di embung semakin hari semakin berkurang, hingga puncaknya mengalami kekosongan.

“Alhamdulilah kemarin ada hujan deras yang bisa kita olah menjadi air bersih ke pelanggan,” ujarnya, Rabu (19/2/2020).

baca juga:

Nunukan Krisis Air, Misdi Minta Masyarakat Tidak Menghujat PDAM

Meski curah hujan turun deras, ketinggian air di embung belum bisa dikatakan aman. Stok air jika dihitung dalam produksi maksimal hanya mampu bertahan selama 1 minggu. Untuk tetap memberikan pelayanan, PDAM  terpaksa melakukan suplai air secara secara bertahap, disesuaikan air di embung. Jika tetap dipaksakan memproduksi air bersih secara maksimal,  akan berimbas  kepada mesin pengolahan air.

“Kalau mesin pompa dipaksa hidup 24 bisa jabot, makanya kami minta pelanggan bersabar dan menghemat air paska kemarau di Nunukan,” tutur Masdi.

Masdi menyebutkan, bersamaan adanya stok air di embung, pelanggan PDAM di wilayah Sei Bilal Nunukan sejak malam  telah dialiri air bersih. Sedangkan untuk pelangggan di wiayah lainnya diperkirakan besok hari atau selambat pagi lusa.

Menurutnya, PDAM telah beruapa memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan, namun segala upaya kembali atas izin Tuhan memberikan air hujan, karena semua embung dan Dam baik di Nunukan dan Sebatik masih mengandalkan bahan baku dari hujan.

“Embung dan Dam kita masih menggunakan sistem tadah hujan, air sungai-sungai yang masuk di embung semakin kecil dan sudah tidak bisa diharapkan,” sebutnya. (002)

Tag: