Stok Bahan Pokok di Kaltim Cukup untuk 3-4 Bulan Kedepan

Ilustrasi (Foto HO/Net)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Stok bahan pokok (pangan) di Kalimantan Timur, seperti beras, minyak goreng, dan lain-lainnya cukup untuk 3-4 bulan kedepan, terkecuali gula pasir, stoknya cukup untuk 45 hari kedepan. Selama masa social distancing (pembatasan keluar rumah) tidak ada panic buying, atau masyarakat membeli bahan pokok dalam jumlah berlebihan dari hari-hari biasa.

“Baik stok bahan pangan maupun harga, semuanya normal. Terkecuali harga gula pasir yang naik karena permintaan di pasar melonjak, bisa jadi masyarakat menyimpan untuk keperluan menghadapi bulan puasa,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Provinsi Kalimantan Timur, Ir. H Fuad As’sadin, M.Si pada Niaga.Asia, Minggu (22/3/2020).

Menurut Fuad, karena tidak terjadi panic buying, stok cukup dan harga bahan pokok masih dalam batas wajar, mka Disperindagkop dan UKM Kaltim tidak  berencana melakukan operasi pasar dalam waktu dekat ini.

“Kita sudah punya aplikasi untuk memantau stok bahan pokok yang ada di pedagang besar bahan pokok melalui aplikasi  Sistem Informasi Perdagangan Antar Provinsi (SIPAP),” kta Fuad menjelaskan.

Mengutip hasil Survei Pemantauan Harga (SPH) Kaltim Minggu ke-3 Maret 2020 yang dirilis Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim, Fuad mengatakan, tidak terjadi panic buying, karena kalau terjadi panic buying tentu angka inflasi naik, bukan deflasi.

Berdasarkan hasil survei  yang dikeluarkan BI Perwakilan Kaltim, di Kaltim dari awal Maret hingga minggu ke-3 Maret 2020, Kaltim mengalami deflasi sebesar -0,18% utamanya disebabkan oleh komoditas VF  (makanan) dengan deflasi sebesar -0,22%. Komoditas deflasi utama adalah daging ayam ras, bawang merah, dan angkutan udara. Sementara itu, deflasi tertahan oleh emas perhiasan, telur ayam ras, dan gula pasir yang harganya terpantau meningkat.

Khusus di Kota Samarinda, BI  Perwakilan Kaltim mencatat, Samarinda mengalami deflasi sebesar -0,16% utamanya disebabkan oleh komoditas VF dengan deflasi sebesar -0,25%. Komoditas deflasi utama adalah daging ayam ras. Sementara itu emas perhiasan, telur ayam ras, dan gula pasir mengalami peningkatan harga.

Sedangkan Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar -0,20% utamanya disebabkan oleh komoditas VF dengan deflasi sebesar -0,16%. Komoditas deflasi utama adalah daging ayam ras dan angkutan udara, namun tertahan oleh naiknya harga telur ayam ras, tomat sayur, gula pasir, dan emas perhiasan.

Operasi Pasar Bulan Puasa

                Mengingat tidak terjadi kelangkaan bahan pokok dan harga bahan pokok melambung, menurut Fuad, operasi pasar  baru dilaksanakan di Kaltim pada bulan puasa Ramadhan, atau nanti di bulan Mei 2020, sesuai dengan jadwal yang sudah disusun Disperindagkop dan UKM kaltim.

“Selama bulan Ramadhan kita merencanakan melakukan operasi sebanyak tujuh kali,” ujarnya.

Operasi pasar di bulan Mei dilaksanakan tanggal 1, 3, 8, 10, 15, 17, dan terakhir tanggal 21 Mei 2020 di 13 lokasi, pelaksananya Disperidagkop UKM Kaltim, Tim Penggerak PKK Kaltim, dan Disperidag Kutai Kartanegara.

Operasi pasar digelar di 13 lokasi, di Samarinda di Kelurahan Tanah Merah, Mugirejo, Sei Keledang, Baqa, Rawa Makmur, Kampung Jawa, Loa Bakung, Makroman, dan di Kantor Disperindagkop dan UKM kaltim, Jalan Basuk Rahmat.

Di wilayah Kukar, operasi pasar dilaksanakan di Desa Bukit Raya dan Desa Perjiwa, Tenggarong, di Anggana,  dan di Kantor Disperindag Kabupaten Kukar di Tenggarong. (001)

Tag: