Stok  Sapi  Qurban di Nunukan Tercukupi

Sapi-sapi milik pedagang yang dijual ditepi jalan P. Antasari Nunukan jelang Idul Adha 2020 (foto Budi Anshori/NiagaAsia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memastikan stok sapi untuk kebutuhan ibadah qurban di lebaran Idul Adha dan kebutuhan sehari-hari masyarakat tercukupi.

“Ada distribusi sapi luar daerah masuk ke Nunukan sekitar 139 ekor, sapi-sapi ini datang menjelang lebaran Idul Adha tahun 2020,” kata Kepala DPKP Nunukan, Masniadi pada Niaga.Asia, Selasa (28/07/2020).

Semua sapi dari luar daerah, sebelum masuk ke Nunukan, telah melalui proses pelepasan dari karantina daerah asal dan saat masuk ke  wilayah Nunukan, kembali dilakukan pemeriksaan karantian terkait kondisi kesehatan hewan ternak.

Kedatangan sapi luar daerah sepanjang tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 yang secara keseluruhan berjumlah 277 ekor. Tren penurunan terjadi karena sapi lokal yang terus mengalani peningkatan.

“Sapi-sapi lokal Nunukan cukup banyak, hanya saja, posisi sapi ini cukup jauh dibeberapa wilayah Sei Lancang, Seimenggaris, Seimengkadu dan lainnya,” kata Masniadi.

Sapi milik peternak Nunukan berawal dari bantuan Dinas Peternahan beberapa tahun silam, seiring waktu anak-anak sapi ini tumbuh besar dan berkembang biak, apalagi populasi jumlah sapi betina cukup besar.

Disaat jelang lebaran Idul Adha, biasanya para pengumpul sapi di Nunukan berburu hewan qurban ini, mereka bergerak mendatangi peternak lokal yang keberadaan sapi – sapinya diareal perkebunan karena dilepas liar mencari makan sendiri.

“Nunukan belum punya peternakan sapi, hewan-hewan ini dilepas liar mencari makan sendiri di sekitar kebun. Saat sore sapi ditarik kembali dibawa ke kandang,” sebutnya.

Menurut Masniadi, sapi milik peternak Nunukan lebih banyak berjenis sapi Bali yang pemeliharaan lebih mudah, sapi jenis ini tidak memerlukan perlakuan perawatan intensif dan dikandang dengan pakan ternak yang khusus.

Terkadang banyak sapi berkeliharan disekitar kebun-kebun sawit milik perusahaan ataupun milik pribadi. Sapi Nunukan hampir mirip dengan banteng Kalimantan berbadan besar dan memiliki ciri lonceng dibagian kaki.

“Peternak sapi Nunukan rata-rata adalah petani kebun, mereka pergi ke kebun membawa sapi dan dilepas liar diberi tanda lonceng tanpa tali pengikat,” terangnya.

Meski tidak terlihat memiliki peternakan sapi, para pengumpul sapi di Nunukan terkadang menerima orderan permintaan sapi dari kota Tarakan. Dari informasi inilah, dia menyimpulkan stok sapi di Nunukan cukup banyak dan cukup untuk kebutuhan konsumsi.

Namun kata Masniadi, tanpa pengelolaan yang baik, populasi sapi di Nunukan lambat laun akan menurun, hal ini tidak terlepas dari lambatnya pertumbuhan jumlah sapi yang hanya mengandalkan perkawinan normal.

“Kebutuhan konsumsi daging sapi perminggu di Kabupaten Nunukan sekitar 1 ton, kalau tiap hari sapi dipotong, stok sapi lokal hanya bertahan 4 tahun. Artinya, perlu peningkatan produksi ternak sapi,” katanya. (002)

Tag: