Subandi Desak Evaluasi Menyeluruh Big Mall Samarinda Usai Kebakaran Hebat

Anggota Komisi III DPRD Kaltim Subandi (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Subandi, mendesak manajemen Bigmall jalan Untung Suropati Samarinda segera melakukan evaluasi menyeluruh pasca insiden kebakaran yang terjadi pada Selasa dini hari (3/6).

Manajemen Bigmall kata Subandi, harus bisa memastikan seluruh aspek keamanan, seperti sistem kelistrikan dan alat proteksi kebakaran berfungsi sebelum pusat perbelanjaan itu kembali dibuka untuk umum.

“Saya harap manajemen Bigmall bisa segera mengevaluasi dan melengkapi kesiapan itu. Pastikan semua jaringan instalasi listrik dan lain-lain beroperasi dengan aman,” ujarnya kepada Niaga.Asia, Rabu (4/6).

Kebakaran yang melanda lantai tiga Bigmall menyebabkan asap pekat memenuhi gedung, bahkan menjangkau area hotel yang berada dalam kompleks yang sama. Belasan orang dilarikan ke rumah sakit, dan sebagian besar dari mereka mengalami sesak napas akibat paparan asap. Satu pasien dilaporkan sempat menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

Subandi menyampaikan keprihatinan atas insiden ini dan berharap agar seluruh korban segera pulih. Ia juga mengingatkan bahwa sebelum Bigmall kembali beroperasi, harus ada jaminan keselamatan yang diberikan kepada publik.

“Ketika Big Mall mau beroperasi kembali, harus memastikan semua safety yang terkait dengan kenyamanan para pengunjung sudah disiapkan. Electrical harus bagus, sprinkler berfungsi, alat pemadam seperti APAR juga tersedia. Semua harus diverifikasi oleh tim independen atau instansi teknis yang kompeten,” tegasnya.

Menurut politikus PKS tersebut, keberadaan Bigmall sebagai pusat aktivitas ekonomi di Samarinda menjadi alasan penting mengapa proses evaluasi harus segera dilakukan. Akan tetapi dengan catatan, tidak boleh terburu-buru tanpa memastikan seluruh keamanannya.

“Bigmall itu pusat ekonomi, pastinya banyak masyarakat yang menggantungkan nafkah di sana, baik sebagai pedagang, karyawan, atau mitra usaha. Tapi jangan buru-buru dibuka kalau belum dipastikan aman,” jelasnya.

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kaltim ini juga menyoroti potensi trauma yang mungkin dialami masyarakat akibat insiden ini. Meski begitu, ia optimistis kepercayaan publik dapat pulih jika pihak manajemen transparan dan serius membenahi sistem keselamatan gedung.

“Mungkin dalam waktu dekat atau jangka pendeknya, trauma masyarakat masih ada. Tapi kalau kesiapannya dibuktikan benar-benar oleh manajemen, kenyamanan dan keamanan mampu diprioritaskan, saya yakin masyarakat akan kembali percaya,” pungkasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: