Sudah 2 Bulan BBM Subsidi di Perbatasan Indonesia – Malaysia Langka

Antrian BBM di APMS Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.  (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Distribusi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar perbatasan Indonesia di Kecamatan Krayan, mengalami pengurangan kuota akibatnya pergantian maskpai yang ditunjuk pihak Pertamina dalam mensuplai kebutuhan disana

“Armada penerbangan melayani BBM dari Tarakan ke Krayan digeser ke Papua. Kebetulan keadaan cuaca juga tidak baik,” kata Camat Krayan Heberly, Rabu (15/07).

Untuk tetap memenuhi kebutuhan BBM perbatasan, kontraktor dan pihak pertamina menyiapakan pesawat jenis Cassa dengan maksimal daya angkut 1,2 ton, kafasitas suplai BBM ini jauh lebih sedikit dari pesawat sebelumnya yang mampu 4 ton perhari.

Meski pengiriman BBM tetap berjalan rutin setiap hari, suplai BBM 1,2 ton perhari tidak mampu melayani kebutuhan masyarakat perbatasan Krayan, terkadang pesawat terkendala terbang karena gangguan teknis cuaca buruk.

“Kemarin cuaca baik, pesawat bisa 2 kali terbang bawa 1,2 ton premium dan 1,2 ton solar di bandara Krayan, tapi tetap tidak mencukupi kebutuhan,” ucapnya.

Inilah pesawat terbang yang biasa menggangkut BBM dari Tarakan ke Krayan, digeser Pertamina wilayah operasi ke Papua.

Agar kuota BBM dapat terbagi merata ke masyarakat, pihak kecamatan membuat kartu kendali yang wajib dibawa ke APMS tiap kali pembelian, pembelian BBM juga dibatasi maksimal 3 liter pertiap kendaraan roda 2 dengan jangka waktu pengisian ulang 3 hari kedepan.

Pembatasan BBM diberlakukan pula untuk pemilik kendaraan roda 4, maksimal pembelian 10 liter perhari dengan waktu pengisian ulang 3 hari kedepan. Regulasi aturan pembatasan ini tidak mempengaruhi harga jual.  “Hari ini BBM datang di Krayan Induk, besok pesawat kirim BBM lagi ke APMS Krayan Selatan. Kalau sehari bisa 2 kali terbang cukuplah BBM di Krayan,” tuturnya.

Keterangan terpisah, Seles Regional BBM perbatasan Wilayah Tarakan – Nunukan, Abdillah mengatakan, pihaknya ataupun pertamina tidak melakukan pengurangan kuota BBM subsidi untuk APMS Kecamatan Krayan dan Kecamayan Krayan Selatan.

“Ini hanya persoalan armada pesawat yang tidak mampu mengangkut lebih banyak. Untuk kuota BBM Krayan tetap 4 ton perhari,” ujarnya.

Persegeran armada pengiriman BBM Krayan disebabkan pesawat pengangkut BBM ke Papua mengalami kecelakaan, dengan segala kebijakan, terpaksa pesawat BBM Krayan digeger digantikan pesawat dengan kafasitas lebih kecil.

Kendala pengangkutan BBM Krayan diperkirakan teratasi dalam tanggal 17 Juli atau 2 hari kedepan, pihak kontrakor berjanji menyiapkan tambahan 1 armada pesawat, tambahan ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan disana.

“Lusa ada tambahan 1 armada pengriman BBM Krayan, jika kondisi cuaca baik, tiap pesawat bisa membawa 1,2 ton, terlebih kalau sehari bisa 2 kali terbang,” jelasnya. (002)

Tag: