Sudah  6 Tahun, RS Pratama Sebuku Tak Difungsikan

RS Pratama Sebuku sudah 6 tahun tak difungsikan Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan karena kekurangan sumber daya manusia (tenaga kesehatan).  (foto Istimewa/Niaga,Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sejak dibangun tahun 2013 dan rampung tahun 2016, Rumah Sakit (RS) Pratama di Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara tidak kunjung difungsikan untuk pelayanan kesehatan.

“Mulai dibangun sampai sekarang mangkrak, padahal alat kesehatan sudah ada disana,” kata anggota DPRD Nunukan, Amrin Sitanggang, kepada Niaga.Asia, Rabu (17/03).

Dilahan satu hamparan dengan RS Pratama, Amrin menyebutkan beberapa fasilitas umum milik pemerintah seperti kantor camat, gedung SMAN dan kantor PLN bisa beroperasi normal tanpa dipersoalkan.

“Kenapa sulit sekali mengurus ini, padahal di sekitar RS Pratama ada kantor dan sekolah milik pemerintah beroperasi,” beber Amrin.

Keberadaan RS Pratama sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk penduduk setempat Sebuku, warga kecamatan di sekitarnya seperti, Sei Menggaris dan Tulin Onsoi dan Sembakung dapat dengan cepat berobat.

Selama ini, sebut Amrin, penduduk sebuku dan sekitarnya berobat ke RSUD Nunukan atau langsung ke RSUD Tarakan. Ini berbeda dengan warga Kecamatan Lumbis, dengan mudah bisa merujuk pasien ke RSUD Malinau.

Menurut Amrin,  tumpang tindih lanan RS Pratama cukup membingungkan, kenapa sulit mendapatkan izin PT Adindo. Sementara, Puskesmas Sesayap di Kabupaten Tanah Tidung, dapat beroperasi meski dalam kawasan konsesi perusahaan.

Tidak difungsikannya bangunan RS Pratama yang menghabiskan anggaran miliaran ditumbuhi rumput belukar, hanya sesekali ada aktivitas masyarakat ataupun instansi kecamatan yang meminjam lapangan untuk acara tertentu.

“Kebetulan ada kegiatan senam petugas Puskesmas disana, kita bersihkan rumput RS Pratama,” bebernya.

Sementara itu, Sekretaris Dinkes Nunukan, Hj. Miskiah menjelaskan, RS Pratama belum dapat dilaksanakan karena beberapa hal yang perlu dilengkapi, salah satunya ketersedian dokter, tenaga perawat dan mobiler.

“Kita masih melengkapi regulasi administrasi untuk izin operasional dan menyusun Sumber Daya Manusia RS Pratama,” jelasnya.

Sampai saat ini, Dinkes Nunukan masih berusaha memenuhi kebutuhan tenaga dokter RS Pratama minimal 4 orang dan tenaga-tenaga penunjang. Walaupun tahun ini kebutuhan terpenuhi, tahun depan 2021 baru bisa dioperasikan.

Kemudian, terkait persoalan klaim lahan oleh PT Adindo, Miskiah mengaku Pemerintah Nunukan, sudah berkoordinasi dan menyampaikan persoalan dengan Pemprov Kaltara.

“Kita tetap berusaha cepat mungkin mengoperasikan RS Pratama Sebuku,” pungkasnya. (002)

Tag: