Sukses Pendidikan Tidak Bisa Hanya Diukur dari Pencapaian Akademik Semata

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan. Foto : Nai/Niaga.Asia

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan, mengingatkan bahwa sukses pendidikan tidak bisa hanya diukur dari pencapaian akademik semata.

“Kita ingin generasi mendatang mendunia, tapi tidak cukup hanya dari sisi intelektualitas. Harus ada perhatian serius pada aspek keadilan dan pemerataan. Jangan sampai sekolah transformatif ini hanya menjangkau wilayah perkotaan saja, sementara desa-desa tertinggal terabaikan,” kata Agusriansyah saat ditemui di gedung D DPRD Kaltim, Jumat (20/6/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Agusriansyah juga menyampaikan kekhawatiran terhadap pola perubahan kurikulum pendidikan yang kerap berubah-ubah seiring pergantian kepemimpinan.

Ia mendorong agar Sekolah Garuda/SMAN 10 Samarinda dilandasi regulasi kuat dan bersifat berkelanjutan (sustainable).

“Pendidikan tidak boleh bersifat politis. Harus ada regulasi kuat agar program seperti Sekolah Garuda tidak sekadar tren sesaat, yang mudah diubah begitu berganti menteri atau pemerintahan. Ini soal masa depan bangsa,” ujarnya.

Lebih jauh, politisi dari  PKS tersebut juga mengingatkan pentingnya penguatan karakter kebangsaan dalam sistem pendidikan. Pentingnya nilai-nilai luhur seperti gotong-royong, kerja keras, teposliro, dan rasa hormat, yang selama ini menjadi akar budaya bangsa Indonesia.

“Pendidikan kita harus kembali ke jati diri bangsa. Nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 harus tertanam kuat. Jangan sampai anak-anak kita menjadi pintar, terkenal di dunia, tapi lupa dengan karakter bangsa sendiri,” kata Agusriansyah.

Ia menambahkan, keunggulan suatu bangsa bukan hanya terletak pada kemampuan teknologinya, tapi juga pada karakter dan integritas moral warganya.

Oleh karena itu, menurutnya, Sekolah Garuda harus dirancang sebagai model pendidikan holistik yang mengintegrasikan sains, teknologi, moralitas, serta nilai-nilai kebangsaan.

“Kalau kita ingin sekolah yang unggul, maka harus benar-benar membentuk pola pendidikan yang lengkap—akademik, karakter, dan sosial. Dan ini harus jadi bagian dari ekosistem pendidikan nasional,” katanya.

Penulis: Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: