
SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Suku paling banyak mendiami Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) adalah suku Jawa, Bugis dan Banjar, karena Kaltim merupakan tempat tujuan migran asal Pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Demikian dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim dalam laporan berjudul “Statistik Kalimantan Timur 2022” yang dilaunching, September 2022 lalu.
Menurut BPS Kaltim, persebaran penduduk di Kaltim tahun 2021 masih terpusat di wilayah kota, yaitu di Kota Balikpapan, Kota Samarinda dan Kota Bontang. Di Kaltim, kota paling padat adalah Kota Balikpapan dengan kepadatan penduduk sebesar 1.357,32 jiwa/km2 yang artinya setiap 1 km2 wilayah di Kota Balikpapan dihuni oleh sekitar 1.357 jiwa penduduk.
“Sedangkan wilayah dengan penduduk terjarang adalah Mahakam Ulu yang angka kepadatan penduduknya hanya 1,70 jiwa/km2,” kata Kepala BPS Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, S.ST., MIDEC dalam laporan tersebut.
Secara umum di Kaltim kepadatan penduduknya adalah 29,90 jiwa/km2, menandakan dengan luas wilayah yang mencapai hampir 128 ribu hektar tersebut penduduk yang bermukim di Kaltim relatif masih sangat sedikit/jarang.
Tingginya angka kepadatan di wilayah Kota (Samarinda, Balikpapan dan Bontang) disebabkan oleh luas wilayah kota yang terbatas namun wilayah kota umumnya memiliki posisi sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan.
“Selain itu, wilayah kota cenderung merupakan pusat aktivitas ekonomi, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi penduduk untuk migrasi ke kota,” ujarnya. Sedangkan wilayah non perkotaan lebih luas wilayahnya, namun penduduknya masih sangat sedikit.
Komposisi penduduk menurut status perkawinan dapat menunjukkan kondisi fertilitas suatu wilayah. Semakin tinggi penduduk yang berstatus kawin akan berpotensi menciptakan tingginya angka kelahiran di wilayah tersebut.
Pada tahun 2021, proporsi penduduk 10 tahun ke atas di Kaltim yang berstatus kawin sebesar 59,4 persen. Jika dirinci menurut jenis kelamin, proporsi perempuan yang berstatus kawin (61,1 persen) lebih besar jika dibandingkan proporsi laki-laki yang berstatus kawin (57,7 persen).
“Sementara itu, proporsi perempuan yang bercerai (9,3 persen) juga lebih besar dibanding pada laki-laki (4,8 persen),” ungkap Yusniar.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2020, jumlah penduduk di Kaltimsebesar 3,77 juta jiwa. Pada tahun berikutnya, berdasarkan proyeksi penduduk interim, jumlah penduduk Kaltim pada tahun 2021 sebanyak 3.81 juta jiwa, dengan persentase penduduk laki-laki sebesar 52,02 persen yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.
“Angka rasio jenis kelamin Kaltim pada tahun 2021 sebesar 108,41 yang artinya terdapat 109 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di wilayah Kaltim sudah mencapai 29,90 jiwa/km2,” kata Yusniar lagi.
Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi atau perpindahan penduduk. Ketiga faktor tersebut menentukan tinggi rendahnya tingkat pertumbuhan penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.
Menurut Yusniar, terdapat tren peningkatan jumlah penduduk Kaltim pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Laju pertumbuhan penduduk Kaltim pada periode 2020-2021 sebesar 0,84 persen per tahun.
“Laju pertumbuhan tercepat berada di Kabupaten Kutai Timur yaitu 2,53 persen per tahun. Hal ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas pertambangan di Kabupaten Kutai Timur yang mengakibatkan pergerakan penduduk ke daerah tersebut,” ungkapnya.
Dua kabupaten lain dengan pertumbuhan penduduk di atas level provinsi yaitu Mahakam Ulu (1,05 persen) dan Berau (1,39 persen). Sedangkan di kabupaten/kota lainnya, pertumbuhan penduduk cenderung stabil, berada di bawah 1 persen per tahun.
Berdasarkan catatan Niaga.Asia, Gubernur Kaltim 2008-2018, H Awang Faroek Ishak, pada tahun 2017 memperkirakan jumlah orang Jawa di Kaltim sekitar 35% dari total penduduk Kaltim.
Sementara Ketua Umum KBBKT, H Irianto Lambrie juga menyebut suku Jawa adalah penduduk mayoritas Kaltim, kemudian suku kedua terbesar mendiami Kaltim adalah Bugis, antara 25-30% dan Banjar antara 15-20% dari total penduduk Kaltim.
[Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim]
Tag: Kependudukan