Sulaiman Sade Potensial Jadi Tersangka Korupsi Pembangunan Pasar Baqa

aa
Sulaiman Sade. (Foto Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Mantan Kepala Dinas Pasar Kota Samarinda, Sulaiman Sade potensial jadi tersangka korupsi dalam proyek pembangunan Pasar Baqa, Samarinda Seberang tahun 2014-2015. Sulaiman yang sudah berkeliling menjadi kepala dinas di sejumlah dinas di Pemkot Samarinda tersebut, menempatkan proyek tersebut di Dinas Pasar, bukan di Dinas Cipta Karya Kota Samarinda.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Samarinda bergerak cepat dalam mengusut dugaan korupsi proyek pembangunan Pasar Baqa yang mendapat pendanaan Rp15 miliar dari Pemkot  tahun anggaran 2014-2015, bahkan pengusutan oleh Kejari Samarinda sudah dinaikkan statusnya ke penyidikan. Proses pemeriksaan saksi-saksi pun sudah rampung. Penyidik tinggal menunggu hasil penghitungan kerugian negara oleh BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) Perwakilan Kaltim.

Sebagai pejabat senior dan berpengalaman, Sulaiman Sade terkenal pintar dalam urusan “giring-menggiring” proyek fisik agar pengelolaan di dinas yang dikepalainya, bukan di Dinas Cipta Karya yang secera spesifik bertugas melakukan pembangunan fisik.

Pembangunan fisik Pasar Segiri  bernilai miliaran yang sumber dananya dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Kaltim beberapa tahun lalu juga dikelola Sulaiman Sade. Begitu pula bantuan revitalisasi pasar tradisional dari Kementerian Perdagangan yang pengelolaan jatuh ke Dinas Perdagangan Samarinda, berhasil dialihkan Sulaiman Sade ke Dinas Pasar.

Johansen Silitonga, Kepala Seksi Pidsus Kejari Samarinda kepada wartawan membenarkan bahwa pemberkasan dugaan korupsi dalam pembangunan Pasar Baqa hampir rampung. Penyidik juga telah mendatangkan ahli dari Universitas Gaja Mada (UGM) untuk menilai hasil pekerjaan proyek Pasar Baqa. “Benar kasusnya sudah dinaikkan ke level penyidikan,” kata Johansen, Rabu (21/11/2018).

aa
Pasar Baqa, Mangkrak. (Foto Samarinda Pos)

Disebutkan, penyelidikan dugaan korupsi di Pasar Baqa dimulai 17 April 2018. Kemudian, setelah ahli dimintai pendapatnya terhadap  konstruksi pasar, Ahli dengan keahliannya menyimpulkan memang ada kerugian negara.

Menurut Johansen, penyidik belum mengumumkan nama-nama tersangka dalam kasus Pasar Baqa karena penyidikan belum selesai, masih menunggu BPKP menyelesaikan audit kerugian negara. “Untuk saksi-saksi, tim penyidik sudah memeriksa lebih dari 20 saksi,” ungkapnya.

Sulaiman Sade yang dihubungi untuk dimita konfirmasi dan klarifikasi atas dugaan korupsi di Pasar Baqa, Jumat (16/11) pagi menjanjikan akan memberikan klarifikasi sore hari itu juga. Tapi setelah ditunggu-tunggu, Sulaiman tak pernah lagi memberikan jawaban. Tapi ketika dihubungi lagi melalui telepon selulernya, hari Senin (19/11), Sulaiman mengaku sedang sakit. “Saya belum bisa keluar rumah, lagi sakit,” katanya. (001)