Sulit Dapat Solar, Sopir Bus DAMRI di Samarinda Curhat ke Menteri ESDM

Eko saat berbincang bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan). Dia menyampaikan kesulitannya mendapatkan solar subsidi (Foto : niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sopir angkutan, seperti angkutan umum, kesulitan mendapatkan solar subsidi seharga Rp 5.150 per liternya. Tidak terkecuali sopir bus DAMRI rute Samarinda – Tanjung Selor.

Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan kunjungan terakhir dia ke SPBU 64.751.05 Tanah Merah di poros Samarinda – Bontang. Dia menghampiri sopir bus DAMRI, Eko (39). Eko pun menyempatkan curhat kepada Menteri Tasrif.

Mengawali penjelasan, Eko mengutarakan ada 4 keberangkatan ke Tanjung Selor dari Samarinda. Yakni hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu. Perjalanan ke Tanjung Selor memakan waktu 22 jam.

Sekali berangkat ke Tanjung Selor, bus dilengkapi AC dan berkapasitas 42 kursi itu memerlukan 325 liter solar. Sebelum tiba di Tanjung Selor, tentu lebih dulu singgah dan tiba di Tanjung Redeb, Berau.

Untuk diketahui, per penumpang dikenakan tiket Rp 260 ribu tujuan Tanjung Redeb dan Rp 330 ribu tujuan Tanjung Selor.

Ditemui Menteri Tasrif, Eko saat itu hanya mengisi 50 liter solar. Menteri Tasrif pun heran dan menanyakan lagi apakah Eko akan mengisi BBM di kota berikutnya, seperti di Sangatta, Kutai Timur.

“Di Sangatta kita nggak pernah dapat (solar) Pak karena sampainya di sana malam. Pokoknya dari sini (Samarinda) ke Berau sampainya pagi. Pagi, solar sudah nggak ada,” kata Eko kepada Menteri Tasrif.

Lantas apakah Eko akan mengisi lagi di Berau?

“Susah didapat di Berau Pak. Solusinya beli eceran. Sekarang isi 50 liter. Nggak cukup Pak sampai di Berau. Ya kalau ada SPBU lain di jalan, kalau ada ya isi lagi,” sebut Eko.

Eko pun mengamini ketika Menteri Tasrif menanyakan apakah solar subsidi perlu ditambah lagi.

“Iya Pak ditambah. Soalnya perjalanan jauh begini susah juga kalau nggak ada solar,” demikian Eko.

Sebelum kembali ke busnya, Eko girang ketika menerima uang Rp 200 ribu dari Menteri Tasrif. Uang itu akan dia bagi bersama rekannya sesama sopir. Mengingat, sekali jalan ke Tanjung Selor ada dua sopir.

“Terima kasih Pak,” sebut Eko sambil beranjak naik kembali ke atas bus usai mengisi solar.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: