Tahun 2018 Perbankan Kaltim Salurkan Kredit Rp110,5 Triliun

aa
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Muhamad Nur. (Foto Intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Selama tahun 2018, penyaluran kredit Kaltim menunjukkan tren positif dengan total penyaluran kredit sebesar Rp 110,5 triliun, atau tumbuh sebesar 16,72% (yoy) dengan NPL sebesar 4,61% (gross). Berdasarkan jenis penggunaan kredit,  penyaluran kredit investasi tercatat sebesar 41%, diikuti dengan modal kerja sebesar 36%, dan konsumsi sebesar 33%. Sedangkan berdasarkan lapangan usaha, penyaluran ke lapangan usaha pertanian dan kehutanan tercatat sebesar 18%, perdagangan sebesar 13% dan ke pertambangan sebesar 12%.

Demikian diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Muhamad Nur dalam temu wartawan di awal tahun 2019 yang dilaksanakan di Samarinda, Senin (21/1).

BI: Prospek Ekonomi Kaltim Tahun 2019 Semakin Membaik

Tentang data inflow-outflow selama tahun 2018 di Kaltim masing-masing sebesar Rp8,4 triliun (turun: 7,8%; yoy) dan Rp10,9 triliun (tumbuh: 5,2%; yoy). “Sedangkan pada saat Idul Fitri 2018 dan Natal-Tahun Baru 2019, jumlah outflow di Kaltim masing-masing sebesar Rp2,9 triliun (tumbuh: 13,2%; yoy) dan Rp1,5 triliun (tumbuh: 8,3%; yoy),” ungkap Nur. Realisasi kegiatan pelayanan kas selama tahun 2018 sebanyak 160 yang terdiri dari 93 (Kas keliling dalam kota), 20 (kas keliling luar kota), 42 (kas titipan), 5 (penukaran bersama selama Ramadhan).

Secara keseluruhan temuan uang palsu di Kaltim sebanyak 1.108 bilyet. Temuan uang palsu selama tahun 2018 berdasarkan data KPwBI Kaltim sebesar 659 bilyet yang terdiri dari 436 bilyet (Rp100 ribu), 208 bilyet (Rp50 ribu), 11 bilyet (Rp20 ribu), 1 bilyet (Rp10 ribu) dan 3 bilyet (Rp5 ribu). Sedangkan untuk wilayah kerja KPwBI Balikpapan, selama tahun 2018 terdapat 449 bilyet uang palsu yang terdiri 350 bilyet (Rp100 ribu), 96 bilyet (Rp50 ribu) dan 3 bilyet (Rp20 ribu).

Sistem Pembayaran

                Adapun perkembangan transaksi nontunai di Kaltim tahun 2018, menurut Nur, mengalami penurunan sebesar 1,03% dari Rp71,9 triliun menjadi Rp69,9 triliun. Dari sisi SKNBI (Kliring), transaksi nontunai meningkat Rp2,3 triliun (+6,1%) menjadi sebesar Rp39,4 triliun. Sedangkan transaksi nontunai melalui RTGS, nominal transaksi mengalami penurunan sebesar Rp3,6 triliun menjadi Rp34,7 triliun.

Perkembangan jumlah uang elektronik (UE) di Kalimantan Timur menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Hal itu terlihat dari jumlah uang elektronik tumbuh sebesar 19,26% (yoy) dan 29,59% (yoy) masing-masing pada Desember 2017 dan September 2018. Sampai dengan September 2018, jumlah UE di Kalimantan Timur sebesar 21.482 kartu. “Dari sisi nominal, jumlah UE yang ditop-up mencapai Rp27 juta (274%; yoy) pada Desember 2018 namun tumbuh secara signifikan pada September 2018 sehingga mencapai Rp1,8 miliar atau sebesar 6.690% (ytd),” ungkapnya.

Pertumbuhan tersebut juga diiringi dengan tumbuhnya transaksi/pembayaran menggunakan UE. Sampai dengan Desember 2017, pembayaran menggunakan UE mencapai Rp24 juta lalu meningkat pada September 2018 sehingga mencapai Rp1,7 miliar atau sebesar 6.946% (ytd).

Kalimantan Timur khususnya kota Samarinda menjadi salah satu dari 7 (Tujuh) pilot project pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah secara nontunai (BOSNT). Koordinasi yang baik antara BI, OJK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov.Kaltim serta Bank Kaltim berhasil menyalurkan BOSNT kepada 12 (Dua belas) sekolah di Samarinda.

Sampai dengan Agustus 2018, penggunaan dana BOS secara nontunai sebesar Rp1,7 miliar. Nominal dimaksud mencapai 20,39% dari total dana BOS sebesar Rp8 miliar namun belum memenuhi target pemerintah yakni sebesar 40%. Penyebabnya antara lain belum adanya fitur transfer dana antar bank pada aplikasi SIBOS dan pengeluaran yang sifatnya retail (fotokopi). Ke depan, perluasan BOSNT di Kaltim akan mencakup seluruh kabupaten/kota (masing-masing 12 sekolah) termasuk di Samarinda.

Penukaran kartu GPN di Samarinda selama periode launching kampanye GPN (Oktober 2018) di Samarinda  mencapai 8.000 kartu. Penukaran ini diperkirakan terus bertambah sampai dengan akhir tahun 2018. (001)