Tahun 2019, Capain Kinerja Disbun Kaltim 110,14 Persen

OPD 
aa
Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Dinas Perkebunan Kaltim, Bambang Fajrul Fallah bersama petani lada di Muara Badak bertemu petani dalam kegiatan penguatan  kelembagaan petani lada. (Foto Disbun Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Pada tahun 2019, rata-rata keseluruhan capaian indikator kinerja sasaran Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur mencapai 110,14%. Capaian sasaran yang paling rendah adalah meningkatnya nilai produk sub sektor perkebunan sebesar 93,26%.

“Hal ini disebabkan data yang dirilis oleh BPS (Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan data sangat sementara 2018. Sehingga capaian kinerja nilai produk lapangan usaha sektor perkebunan belum tergambarkan,” kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ir. Ujang Rachmad, Kamis (13/8/2020).

Namun jika dilihat dari capaian tahun sebelumnya, kata Ujang,  nilai produk sub sektor perkebunan terus mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp1.037,23 miliar atau 6,76% dari Rp 15.324,15  pada tahun 2017 dan menjadi Rp16.361,38 miliar  pada tahun 2018.

“Sedangkan capaian sasaran yang paling tinggi adalah terselenggaranya usaha perkebunan yang memenuhi kaidah keberlanjutan dan tertib hukum sebesar 141,86%,” ungkapnya.

Diterangkan pula, capaian sasaran strategis yang mengalami peningkatan adalah sasaran terselenggaranya usaha perkebunan yang memenuhi kaidah keberlanjutan dan tertib hukum yaitu sebesar 60,53 % dan sasaran meningkatnya kesejahteraan pekebun mengalami penurunan sebesar 4,12%.

Capaian sasaran ini diukur dari rata-rata dalam 1 tahun NTP (Nilai Tukar Petani)  perkebunan rakyat. Salah satu hal yang menyebabkan penurunan tersebut adalah sampel dalam perhitungan NTP tersebut lebih banyak menggambarkan harga TBS (Tandan Buah Segar).

“Sub sektor perkebunan di Provinsi Kalimantan Timur 88% didominasi oleh komoditi kelapa sawit. Sepanjang tahun 2019 harga TBS mengalami penurunan yaitu di Bulan Januari-Oktober 2019,” kata Ujang. Penurunan harga komoditi kelapa sawit tersebut berakibat pula pada penurunan NTP.

Sedangkan sasaran meningkatnya nilai produk sub sektor perkebunan belum ada peningkatan atau penururan karena data yang tersedia di BPS sampai dengan Januari 2019 data sangat sementara 2018 sehingga belum bisa menggambarkan capaian kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2019.

Menurut Ujang, tahun 2019 merupakan tahun awal Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur. Dari 3 (tiga) sasaran strategis yang telah ditetapkan, rata-rata capaian sasaran strategis sudah mencapai 84,26 %. Diestimasikan ada akhir tahun Rentra  (2023) akan tercapai 100%.

Capaian kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur memberikan kontribusi terhadap realisasi nasional. Pada sasaran meningkatnya nilai produk sub sektor perkebunan telah memberikan kontribusi sebesar 4,56% pada Produk Domestik Bruto menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan untuk sektor pertanian, kehutanan dan perikanan nasional pada tahun 2018.

Sedangkan pada sasaran terselenggaranya usaha Perkebunan yang memenuhi kaidah keberlanjutan dan tertib hukum, jumlah perusahaan yang mendapat sertifikat ISPO sejumlah 61 atau 9,82% dari 566 perusahaan kelapa sawit se Indonesia yang sudah didapatkan sertifikat ISPO.

“Dan untuk sasaran meningkatnya kesejahteraan pekebun rata-rata NTP perkebunan rakyat dari bulan Januari sampai dengan Desember tercapai 84,81% atau sebesar 88,61% jika dibandingkan dengan capaian rata-rata NTP perkebunan rakyat nasional yaitu 95,71%,” paparnya. (001)

Tag: