Tahun 2019, Pertumbuhan Ekonomi Kutim dengan Migas 7,97 Persen

aa

Bupati Ismunandar menyerahkan secara simbolis LKPJ 2019 ke Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih dalam Sidang Paripurna. (Foto: Riki/Halmas DPRD Kutim)

SANGATTA.NIAGA.ASIA– Pertumbuhan ekonomi Kutai Timur (Kutim) pada tahun 2019 dengan migas  sebesar 7,97 persen, tanpa migas sebesar 8 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi tanpa migas dan batubara 4,53 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Kutim 2019 tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2018, dimana pertumbuhan dengan migas  2,34 persen, tanpa migas sebesar 2,35 persen, serta tanpa migas dan batubara sebesar 5,34 persen,” ungkap Bupati Kutai Timur, H Ismunandar dalam kata pengantar

Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2019  yang dibacakan dalam Sidang Paripurna di Gedung DPRD Kutim, Rabu (6/5/2020).

Sidang Paripurna dipimpin langsung  Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih,  dihadiri Wakil Ketua I Asti Mazar, Wakil Ketua II Arfan dan Wabup Kasmidi Bulang.

Menurut  bupati, pertumbuhan ekonomi menjadi indikator utama keberhasilan pembangunan. Petumbuhan ekonomi di Kutim pada 2019 dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB, laju pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, serta PDRB per kapita dan pendapatan regional per kapita.

PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2019 sebesar Rp 133 triliun atau lebih tinggi nilainya dibanding tahun 2018 sebesar Rp 127 triliun. Sementara PDRB atas dasar harga berlaku tanpa migas dan batubara nilainya meningkat dari Rp 31 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 32 triliun tahun 2019.

“Perkembangan PDRB pada 2019 masih didominasi oleh pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian menyumbang kontribusi tinggi sebesar 81,52 persen. Sedangkan PDRB per kapita tanpa migas dan batubara sebesar Rp 86 Juta di tahun 2018 meningkat menjadi sebesar Rp 87 juta pada tahun 2019,” paparnya.

Penduduk miskin

Bupati juga menyampaikan, jumlah penduduk miskin pada 2018 sebanyak 33.024 orang dan meningkat menjadi 35.310 orang di 2019, karena ada penambahan penduduk sebanyak 2.286 orang. Persentase kemiskinan meningkat sebesar 0,26 persen yaitu dari 9,22 persen tahun 2018 menjadi 9,48 persen pada 2019.

“Jumlah penduduk Kutim melonjak setiap tahun dikarenakan rata-rata bukan disebabkan pertumbuhan alami melainkan adanya pendatang baru yang masuk ke Kutim untuk mencari pekerjaan baru,” tutup Ismu. (hms13/hms3)

Tag: