Tahun 2019, Realisasi PNBP Sektor ESDM Rp172,9 Triliun dan Investasi USD31,9 Miliar

aa
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif. (Foto Kementerian ESDM)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif beserta jajarannya menyampaikan capaian kinerja Kementerian ESDM tahun 2019 dan rencana program sektor ESDM tahun 2020, pada konferensi pers yang berlangsung pagi ini, Kamis (9/1) di Kantor Kementerian ESDM Jakarta.

“Sektor ESDM merupakan sektor terbesar penyumbang PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) Nasional, terdiri dari PNBP Migas, Mineral dan Batubara, EBTKE dan lainnya seperti DMO Migas, pendapatan jasa pengembangan SDM, jasa pendidikan dan BLU jasa litbang,” ujar Menteri Arifin membuka konferensi pers pagi ini.

Arifin menjelaskan, sektor ESDM menyumbang PNBP sebesar Rp172,9 triliun atau 81% dari target. Penerimaan di bawah target (Rp 214,3 triliun) terjadi karena perbedaan asumsi ICP maupun kurs. “Asumsi ICP USD70 per barel, sedangkan realisasinya hanya USD62,37 per barel, juga asumsi kurs Rp15.000 per USD realisasinya Rp14.102 per USD. Adapun target PNBP 2020 sebesar Rp181,7 triliun, “ujar Arifin.

AA

Untuk investasi di sektor ESDM, lanjut Arifin, tercatat tahun 2019 mencapai USD31,9 miliar atau 96% dari target USD33,4 miliar yang terdiri dari subsektor migas USD12,5 miliar; ketenagalistrikan sebesar USD12,0 miliar; minerba USD5,9 miliar dan EBTKE sebesar USD1,5 miliar. Investasi di tahun 2020 ditargetkan meningkat menjadi USD35,9 miliar.

“Subsidi energi realisasinya tahun 2019 lebih rendah dibandingkan alokasi APBN sebesar Rp160 triliun yakni sebesar Rp135,4 triliun. Sedangkan pada tahun 2020 subsidi energi dianggarkan sebesar Rp125,3 triliun,” lanjut Arifin.

Reaslisasi Anggaran 91,70%

Terkait dengan pelaksanaan Anggaran KESDM 2019, Arifin menekankan bahawa sebagian besar digunakan belanja infrastruktur untuk rakyat. “Realisasi anggaran tahun 2019 sebesar 91,70% dari pagu total Rp5,17 triliun. Realisasi Tahun 2019 merupakan realisasi terbesar selama 10 tahun terakhir.

“Di samping itu, kinerja pengelolaan anggaran juga semakin baik ditandai dengan nilai SMART sebesar 87,35 (lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 73,60) dan capaian nilai IKPA sebesar 97,04 (lebih tinggi dari rata- rata nasional sebesar 93,97). Laporan keuangan KESDM mendapat predikat WTP dari BPK selama 3 tahun berturut-turut,” jelas Arifin.

AA

Jargas 74.496 Sambungan

Menteri Arifin juga memberikan beberapa penekanan untuk program-program yang berkaitan langsung dengan masyarakat seperti BBM Satu Harga dan Jaringan Gas Kota (Jargas) agar dapat dilaksanakan lebih baik lagi.

Jargas merupakan salah satu utilisasi pemanfaatan gas untuk kebutuhan domestik agar dapat termanfaatkan secara optimal untuk menggerakkan kehidupan dan perekonomian. Jargas dapat mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp90.000 per bulan, selain itu lebih praktis dan ramah lingkungan dibandingkan BBM.

“Pada tahun tahun 2019 telah dibangun jargas sebanyak 74.496 Sambungan Rumah (SR) dan pada tahun 2020 ditargetkan sebanyak 266.070 SR. Pemerintah akan terus mendorong Program Jargas ini hingga mencapai 30 juta SR pada tahun 2035,” tandas Arifin.

Sumur Bor 560 Titik

Kehadiran Sumur Bor Air Tanah yang dibangun Kementerian ESDM guna membantu masyarakat yang sulit mendapatkan air bersih pada 2019 telah menyasar 560 titik sumur bor, sehingga sampai saat ini total sumur bor yang telah dibangun sebanyak 2.848 titik. Pada tahun 2020, ditargetkan akan dibangun sebanyak 1.000 titik sumur bor.

Kapasitas Pembangkit

Pada tahun 2019 kapasitas pembangkit tenaga listrik telah mencapai 69,1 GW, meningkat 4,2 GW dari tahun 2018 sebesar 64,9 GW, sedangkan target pada tahun 2020 sebesar 74,8 GW. Dalam rangka peningkatan kapasitas pembangkit, Pemerintah juga terus mendorong penyelesaian pelaksanaan Program 35.000 MW yang saat ini sebagian besar telah konstruksi.  Selain itu, Pemerintah akan terus mendorong pembangunan transmisi dan jaringan distribusi dengan memanfaatkan teknologi terkini (smart grid dan metering).

AA

Kapasitas Pembangkit Listrik EBT juga terus dioptimalkan, sesuai amanat Kebijakan Energi Nasional yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2014 yang menargetkan bauran energi baru terbarukan pada tahun 2025 sebesar 23%. Tambahan kapasitas pembangkit EBT Tahun 2019 mencapai 376 MW mayoritas dari PLTP sebesar 182,3 MW yaitu PLTP Mulut Balai Karimun, PLTP Sorik Merapi dan PLTP Muaralaboh.

Kementerian ESDM saat ini juga tengah merevisi Permen ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, dan menerbitkan Perpres untuk mendorong pemanfaatan EBT lebih masif.

Mandatori Biodiesel

Untuk Kebijakan Mandatori Biodiesel, penggunaan B20 telah dimulai sejak Januari 2016, dan telah berjalan dengan baik pada sektor PSO. Sejak 1 September 2018, Pemerintah memperluas mandatori B20 ke sektor Non PSO, seperti kelistrikan, pertambangan, perkeretaapian, industri, dan angkutan laut.

“Mandatori B20 tersebut ditingkatkan menjadi mandatori B30 pada Januari 2020. Produksi biodiesel tahun 2019 ditargetkan 7,37 juta KL dan realisasinya mencapai 8,37 juta KL. Pemanfataan domestik sekitar 75% atau setara 6,26 juta KL sehingga menghemat devisa US$3,35 miliar atau Rp48,19 triliun. Tahun 2020, produksi biodiesel ditargetkan sebesar 10 juta KL,” ujar Arifin.

AA

Pemanfaatan Batubara Domestik untuk kepentingan dalam negeri akan terus didorong oleh Pemerintah, salah satunya mengusulkan pemberian insentif program gasifikasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME). Pada tahun 2019, pemanfaatan batubara domestik mencapai 138 juta ton dari produksi sebesar 610 juta ton. Sedangkan pada tahun 2020 ditargetkan sebesar 155 juta ton dari target produksi 550 juta ton.

Nilai Tambah Mineral

Untuk Peningkatan Nilai Tambah Mineral, selain terus mendorong pembangunan smelter untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan multiplier effect perekonomian, Pemerintah juga akan meningkatkan pengawasan pembangunan smelter sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 beserta Permen ESDM sebagai regulasi turunannya. Hingga tahun 2019 telah diselesaikan sebanyak 17 smelter dan pada 2020 ditargetkan akan dibangun 8 smelter. (*/001)

 

 

 

 

Tag: