Tahun 2019, Subsidi Ongkos Angkut-APBN di Kaltara Rp35 Miliar

aa
Gubernur Kalimantan Utara , H Irianto Lambrie mengecek penerbangan bersubsidi ke wilayah pedalaman dan perbatasan. (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Masih sulitnya akses transportasi ke wilayah pedalaman dan perbatasan Kalimantan Utara menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah. Selain membangun infrastruktur jalan dan jembatan untuk membuka konektivitas ke wilayah perbatasan, sebagai solusi jangka panjang, pemerintah juga memberikan subsidi ongkos penerbangan bagi masyarakat di perbatasan.

“Tahun depan, melalui APBN dialokasikan anggaran Rp 35 miliar untuk pemberian subsidi ongkos angkut (SOA) penerbangan,” ungkap Gubernur Kaltara, H Irianto Lambrie pada Niaga.Asia, Kamis (27/12). SOA itu sesuai Keputusan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan RI Nomor 138/2018  tentang Rute dan Penyelenggara Angkutan Udara Perintis untuk Penumpang Provinsi Kaltara.

Tahun 2019  juga ada  lima rute baru, di samping rute tahun sebelumnya. Tambahan rute 2019, peruntukannya bagi daerah yang kesulitan akses darat maupun laut. Dalam hal ini, Nunukan dan Malinau. Adapun rute itu, yaitu Data Dian, Pujungan, Mahak Baru, Long Sule, dan Long Alango di Malinau. Sementara untuk Nunukan, rute barunya ke Long Layu dan Binuang.

“Base atau lapangan terbang (Lapter) yang akan digunakan berada di 4 wilayah Kaltara, yakni Malinau, Tanjung Selor (Kabupaten Bulungan), Nunukan, Tarakan. Plus, 1 lagi di Maratua-Kalimarau (Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur),” kata gubernur.

Untuk efektivitas dan optimalisasi program SOA tahun depan, di setiap Lapter tersebut ditempatkan 2 personel profesional. Untuk percepatan realisasinya, kata Irianto, pelelangan SOA- APBN dapat dilakukan pada akhir tahun ini. Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan adanya kekosongan pelayanan SOA penumpang di awal tahun depan.

“Saya juga menyarankan kepada pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar dalam pelaksanaannya ke depan, SOA-APBN dapat menggunakan sistem multiyears contract. Usulan ini tengah dikaji, agar dalam realisasinya tak melanggar aturan yang ada,” kata gubernur.

Selain APBN, SOA penerbangan juga diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara. Mengenai besarannya, untuk tahun depan masih menunggu penetapan APBD oleh DPRD Kaltara. Pemprov belum bisa mengumumkan, selagi proses penetapan APBD Kaltara 2019 belum ditetapkan.

Sebagai informasi, pada 2018, terealisasi 15 rute SOA APBN dengan nilai anggaran sekitar Rp 21 miliar. Sedangkan dari APBD, pada 2018 dikucurkan dana sebesar Rp 12 miliar untuk rute pulang pergi Nunukan-Long Layu, Nunukan-Binuang, Malinau-Long Nawang, Malinau-Long Alango, Malinau-Long Pujungan, Tanjung Selor-Data Dian, Tanjung Selor-Mahak Baru, Malinau-Long Ampung, dan Tanjung Selor-Long Ampung.  Dengan perkembangan ini, maka dukungan APBD untuk SOA tahun depan akan menyesuaikan, sehingga tidak tumpang tindih dengan SOA-APBN. (001)