Tahun 2020, Uang yang ke Luar Dari Kaltim Masih Lebih Besar Dari yang Masuk

Sumber : Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Gap antara uang keluar (outflow) dari Kalimantan Timur (Kaltim) dengan yang masuk (inflow) semakin menipis, pada tahun 2020 tinggal sebesar Rp4,38 triliun. Hal ini dapat diartikan bahwa Kaltim yang memiliki karakter outflow dengan besarnya konsumsi berangsur-angsur akan menjadi inflow seiring dengan berkembangnya perekonomian.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Tutuk SH Cahyono mengungkapkan hal itu dalam Laporan BI Kaltim tentang Perkembangan Ekonomi dan Sistem Pembayaran Terkini Serta pemenuhan Uang Rupiah Selama Ramadhan/Idulfitri 2021 di Provinsi Kaltim, dalam Temu Media secara virtual, Jumat (23/04/2021) pagi hingga siang.

Menurut Tutuk, pada tahun 2020 tercatat uang keluar di BI Perwakilan Kaltim sebesar Rp14,99 triliun dan uang masuk ke Kaltim Rp10,61 triliun.

“Selisih atau gap antara uang keluar dengan masuk dari dan ke Kaltim tahun 2020, sebesar Rp4,38 triliun, atau menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata Rp5 triliun” terangnya.

Dijelaskan pula, uang ke luar dari Kaltim tersebut, karena Kaltim masih tergantungnya pada berbagai produk yang harus didatangkan atau dibeli di luar daerah, termasuk bahan pangan, serta sejumlah pekerjaan, dikerjakan oleh penyedia jasa dari luar Kaltim.

“Oleh karena itu, BI selalu mendorong, masyarakat Kaltim berswasembada kebutuhannya, sehingga tidak harus mendatangkan dari pulau Jawa atau Sulawesi. Dengan kata lain memproduksi sendiri, kebutuhan masyarakat Kaltim,” ungkapnya.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: