Tahun 2021 Produksi Beras Kaltim Turun 6,77 Persen

SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Produksi beras Kalimantan Timur pada 2021 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 142,32 ribu ton, mengalami penurunan sebanyak 10,33 ribu ton atau 6,77 persen dibandingkan produksi beras di 2020 yang sebesar 152,65 ribu ton.

Demikian disampaikan Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Wembri Suska dalam rilis melalui youtube di Samarinda, Selasa (1/3/2022).

Menurut Wembri, turunnya produksi berask Kaltim tidak terlepas dari faktor, luas panen padi pada 2021 mengalami penurunan sebanyak 7,3 ribu hektar atau 9,92 persen, atau tinggal sekitar 66,27 ribu hektar, dibandingkan 2020 yang sebesar 73,57 ribu hektar.

“Produksi padi pada 2021 yaitu sebesar 244,68 ribu ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 17,76 ribu ton GKG atau 6,77 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 262,43 ton GKG,” ujarnya.

NTP Turun

Sementara penurunan NTP (Nilai Tukar Petani), kata Wembri,  disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang turun sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami peningkatan.

NTP per subsektor Provinsi Kaltim Februari 2022 yaitu Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 94,20; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 108,39; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 175,03; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 106,47; dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 100,19.

“Pada Februari 2022, hanya terdapat satu subsektor yang mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor peternakan (0,61 persen),” ujarnya.

Sementara itu, empat subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman pangan (-0,86 persen), subsektor hortikultura (-0,77 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (-0,79 persen), dan subsektor perikanan (-0,80 persen).

“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kalimantan Timur Februari 2022 sebesar 132,14 atau turun 0,91 persen dibanding NTUP pada bulan Januari 2022 yang tercatat sebesar 133,36. Hanya terdapat satu subsektor yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu subsektor peternakan,” kata Wembri.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: