
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan, sepanjang tahun 2024, bawang merah menunjukkan kinerja yang membaik, mencapai 344,46 ton.
“Di tengah penurunan luas panen, komoditas ini justru mengalami lonjakan produksi sebesar 36,59 persen, disertai peningkatan produktivitas yang signifikan hingga 45,37 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana dalam laporan terbarunya tentang Statistik Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Provinsi Kalimantan Timur 2024 yang dilansir awal Agustus 2025.

Capaian ini menunjukkan adanya perbaikan dalam teknik budidaya bawang merah atau efisiensi penggunaan lahan yang patut dipertimbangkan sebagai model pengembangan hortikultura ke depan.

“Pada tahun 2024, total produksi bawang merah di Kaltim mencapai 344,46 ton. Puncak produksi terjadi pada bulan April, dengan total produksi sebesar 78,53 ton dari luas panen seluas 13,38 hektar,” papar Yusniar.
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi sentra utama dengan produksi mencapai 200,15 ton (58,11 persen dari total provinsi) dan luas panen 32,75 ha.
Lonjakan produksi ini meningkat drastis sebesar 325,18 persen (setara 153,08 ton) dibandingkan tahun 2023.
Menurut Yusniar, kenaikan signifikan produksi bawang merah di Kutai Kartanegera ini didorong oleh penambahan luas tanam dari bantuan pemerintah daerah.
Adanya penambahan luas tanam berkontribusi besar terhadap kenaikan luas panen bawang merah di Kutai Kartanegara tahun 2024 sebesar 50,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Daerah lainnya yang juga jadi penyumbang besar terhadap produksi bawang merah Kaltim tahun 2024 adalah Kabupaten Paser yakni 48,65 ton.
Sedangkan Kutai Timur 38,69 ton, Penajam Paser Utara 29,11 ton, dan Kabupaten Berau 25,8 ton
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Bawang Merah