Taiwan: Jembatan Ambruk, Dua WNI Meninggal Dunia ‘Terjebak Reruntuhan’

AA
Jembatan Nanfangao ambruk pada Selasa (01/10) lantas menimpa setidaknya tiga perahu nelayan dan satu kapal tanker minyak yang sedang berlayar di bawah jembatan. (Hak atas foto EPA Image caption)

TAIPEI.NIAGA.ASIA-Sebanyak dua dari tiga warga negara Indonesia yang sempat dilaporkan hilang dalam peristiwa jembatan ambruk di Kota Nanfangao, Yilan, Taiwan, ditemukan meninggal dunia.

“Tim pencarian otoritas Taiwan telah menemukan dua dari tiga WNI yang hilang. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Rabu (02/10).

Kedua jenazah, menurutnya, telah dievakuasi ke RS Veteran di Yilan. Otoritas Taiwan masih terus mencari seorang WNI yang masih hilang.  “KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi) Taipei berkoordinasi dengan Kemlu RI akan mengurus repatriasi jenazah dan hak-hak ketenagakerjaan para korban WNI,” tambah Judha.

Selain dua WNI meninggal dunia dan satu orang yang masih hilang, musibah tersebut juga mengakibatkan empat WNI lain terluka. Keseluruhan korban WNI baik yang luka maupun meninggal dunia adalah pekerja migran Indonesia yang resmi bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal ikan milik Taiwan.

AA
Hak atas foto EPA

Jembatan yang menghubungkan kawasan Teluk Nanfangao di sebelah timur Taiwan ambruk sekitar pukul 09.30 waktu setempat pada Selasa (01/10). Reruntuhan jembatan setinggi 140 meter itu lantas menimpa setidaknya tiga perahu nelayan dan satu kapal tanker minyak yang sedang berlayar di bawah jembatan.

Para WNI yang menjadi ABK, sebagaimana dilaporkan KDEI Taipei, “diduga terjebak di antara reruntuhan”. Adapun kapal tanker yang tertimpa reruntuhan jembatan itu pun langsung terbakar.

Sejauh ini, pihak berwenang di Taiwan belum mengetahui penyebab keruntuhan jembatan yang dibangun pada 1998 itu.  Menteri Perhubungan Taiwan Lin Chia-lung menyebutkan bahwa penyelidikan segera dilaksanakan untuk mengetahui penyebab runtuhnya jembatan tersebut

Sumber: BBC News Indonesia