Tak Banyak yang Tahu, Pabrik Pupuk NPK Ini Ada di Samarinda

Kadis Perindustrian Kota Samarinda Muhammad Faisal saat meninjau pabrik pupuk NPK di Palaran, Samarinda. (Foto : istimewa/Dinas Perindustrian)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pada kunjungan industri pekan lalu, Dinas Perindustrian kota Samarinda berkesempatan mengunjungi PT Sumber Subur Rejeki, di Bukuan, Palaran. Perusahaan itu merupakan produsen produksi Sawitree, pupuk NPK slow release.

“Kami baru dapat data perusahaan ini justru dari Kementerian Perindustrian di Jakarta. Sehingga, saya memutuskan untuk segera melakukan peninjauan dua hari, setelah mendapatkan informasi tersebut, bersama-sama pak Camat Suwarso, dan Pak Lurah Suyoto, untuk mengunjungi PT SSS ini,” kata Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda Muhammad Faisal, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/12).

Menurut keterangan Kepala Pabrik Syamsu Alam, pupuk yang diproduksi perusahaannya, merupakan pupuk inovasi dengan pola slow released. Maksudnya, terurai secara pelan-pelan, dengan kekhususan untuk tanaman perkebunan terutama sawit.

“Memang, mereka masih kesulitan di pemasaran wilayah Kaltim. Namun justru banyak terjual ke provinsi lain di Kalimantan, hingga ke Riau. Saat ini, sudah bisa berproduksi rata-rata sebanyak 60 ton/bulan, dengan memperkerjakan karyawan sebanyak 40 orang. Sudah saatnya perkebunan di Kaltim, bisa untuk mencoba produk Samarinda ini,” ujar Faisal berpromosi.

Faisal menerangkan, perusahaan itu telah memiliki legalitas lengkap. Selain itu, produk yang dihasilkan juga telah mengantongi label SNI. “Dari data-data yang diperlihatkan kepada kami, memang pabrik ini cukup luas sekali yang merupakan eks pabrik resin, yang sudah tidak aktif lagi,” terang Faisal.

Sementara itu, Dadi Suryadi sebagai Kepala Pemasaran menerangka, apabila menggunakan pupuk untuk tanaman dengan jenis granula, per pohon menghabiskan 7,5 kg. Dan jika menggunakan pupuk berbentuk briket dibutuhkan sebanyak 5 kg.

“Nah, kalau menggunakan pupuk slow released ini, maka hanya diperlukan sebanyak 2,5 kg saja per tanaman nya. Atau, kalau menggunakan pupuk NPK tabur konvensional, perlunya 6 kg. Kalau dengan sawitree cukup 2 kg saja,” jelas Dadi, menjelaskan kepada Faisal dan rombongannya.

Dengan kemasan kotak dus seberat 10 kg yang berisi 60 tablet, pupuk NPK produk inovatif dari kota Tepian itu, sudah sangat layak untuk untuk dipakai dan efisien. (*/006)