Tak Hanya Soal Teritori, Lanal Sangatta Jembatani Pengembangan Potensi Maritim

Suasana silaturahim PWI Kutim bersama Danlanal Kutim beserta jajaran di Makolanal Sangatta di Bukit Pelangi, Senin (21/6). (Foto : Fuji Pro Kutim)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Momen silaturahim Pengurus PWI Kutim dengan Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) I Komang Nurhadi banyak menjelaskan tentang tupoksi dari Lanal Sangatta. Selain menjaga keamanan wilayah perairan, Lanal Sangatta juga ikut menjembatani pengembangan potensi maritim di Kutim.

Salah satunya terlibat langsung dalam pembentukan Pulau Miang sebagai Desa Bahari Nusantara. Yakni desa sadar wisata yang dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mengubur stigma negatif bahwa kawasan pesisir, kumuh dan kotor. Melalui edukasi, kesehatan, pariwisata dan beberapa hal lainnya. Sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Program ini menurut Komang adalah instruksi dari pusat melalui Lantamal XIII Tarakan yang diimplementasikan oleh jajarannya, untuk mendukung kemajuan kawasan perairan strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2.

“Lanal (Sangatta) hanya menjebatani. Program ini adalah lintas sektoral yang saling bersinergi. Program jangka panjang yang jadi tanggungjawab bersama. Berkolaborasi dengan Pemkab Kutim dengan perusahaan,” kata Komang.

Kedepan, lanjut Komang, Pulau Miang diharapkan menjadi alternatif destinasi wisata. Apalagi nanti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) beroperasi.

“Karyawan perusahaan tidak perlu jauh-jauh mencari hiburan,” ujar Komang.

Dia menerangkan, wisata bukan saja alam, tapi juga lingkungan dan budaya. Kedepan, bukan tidak mungkin daerah lain di Kutim dapat dikembangkan sebagai potensi wisata bahari.

Seiring berjalannya waktu, pembinaan sumber daya manusia (SDM) setempat, agar memiliki kesamaan visi dan misi membangun wilayah sekitarnya terus dilakukan. Setidaknya yang paling sederhana, masyarakat Pulau Miang bisa melakukan 3S, yakni “Senyum, Sapa, Salam” ketika dikunjungi para pendatang. Membentuk karakter positif dan kepercayaan masyarakat setempat. Menurutnya pembentukan karakter positif sangat penting.

Seperti contohnya membuang sampah dan menjaga kebersihan akan mudah dilakukan apabila masyarakat berkarakter positif. Tak hanya itu, Danlanal juga berupaya melibatkan stakeholder untuk menanggulangi kendala terbatasnya tenaga listrik yang tersedia. Termasuk ketersediaan air bersih yang tak banyak.

“Program (ini) tidak bisa langsung jadi. Dimulai dari yang kecil, namun berkelanjutan. Jadi jangan hanya sekedar seremoni,” tegasnya.

Dari semua hal dimaksud, Komang berharap wartawan bisa ikut terlibat memajukan potensi tersebut melalui penyebar luasan informasi.

Menanggapi hal itu, Ketua PWI Kutim Ibnu Juraid menyatakan bersedia berkolaborasi dengan Lanal Sangatta. Tentunya dengan melibatkan puluhan awal media yang bernaung di PWI Kutim. (hms3)

Sumber : Humas Pemkab Kutim
Editor : Saud Rosadi

 

Tag: