Tambang Batubara di Kawasan IKN Diduga Gunakan IUP Palsu

Direskrimsus Polda Kaltim, Kombes Pol. Indra Lutrianto Amstono (kiri). (Foto Tribratanews.Polri)

PENAJAM.NIAGA.ASIA – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kaltim berhasil membongkar praktik tambang batubara ilegal di Desa Sukomulyo, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU, Sabtu, (24/09/22). Areal tambang ini masuk dalam wilayah IUP OP PT TKM, yang diduga palsu.

Direskrimsus Polda Kaltim, Kombes Pol. Indra Lutrianto Amstono mengatakan bahwa pengungkapan tambang ilegal ini bermula dari laporan dari warga.

“Berdasarkan informasi dari masyarakat tersebut tim Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Kaltim melakukan penyelidikan dan pengecekan ke lokasi, dan benar di lokasi kami mendapati kegiatan pertambangan batu bara yang diduga tanpa izin,” terang Perwira Menengah Polda Kaltim.

kegiatan tersebut berlokasi pada saat diamankan adalah produksi batu bara dengan menggunakan satu unit ekskavator dan telah menghasilkan batu bara sejumlah kurang lebih 1000 MT.

“Kami juga mengamankan tiga orang di lokasi penambangan. Mereka adalah TM, T dan F,” jelas mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Sulut.

Kombes Pol. Indra Lutrianto Amstono menuturkan bahwa sampai saat ini petugas kepolisian memeriksa tiga orang yang mempunyai peran masing masing.

TM merupakan penambang sekaligus pemodal, T sebagai operator dan F adalah penjaga tambang.  Dalam menjalankan aksinya, TM melakukan perjanjian kerjasama operasional pertambangan batu bara pada 17 Desember 2021 dengan B yang merupakan Dirut PT TKM.

“TM, meski telah mengetahui bahwa legalitas IUP OP PT TKM bermasalah/palsu tetap melakukan kegiatan pertambangan batu bara untuk dilakukan penjualan dengan menggunakan perizinan perusahaan yang lain,” ungkap Kombes Pol. Indra Lutrianto Amstono.

Ketiga tersangka dijerat pasal 158 UU RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 10 miliar.

Sumber: Tribratanews.Polri | Editor: Intoniswan

Tag: