
NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Sebuah rumah panggung di Desa Bulan, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, hampir amblas akibat tanah di bagian kolong rumah tiba-tiba bergerak dan menyisakan lubang cukup besar dan dalam, Kamis 03 Juli 2025.
Peristiwa yang jarang terjadi di rumah milik Nono (36) tersebut langsung menghebohkan warga setempat dan hingga kini belum diketahui pasti penyebab dari amblas tanah di kolong rumahnya.
Kepala Sub Bidang Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muhammad Basir mengatakan, rumah milik Nono kini masih berdiri diantara lubang besar, hanya saja kondisinya cukup membahayakan bagi penghuninya.
“Kejadiannya itu sekitar pukul 04:00 Wita, saat itu cuaca sedang hujan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh besar. Pemilik rumah yang terkejut keluar mencari sumber suara,” kata Basir, Jumat (04/07/2025).
Nono sempat tidak percaya melihat tanah di kolong rumahnya membentuk lubang sangat besar. Nono memperkirakan suara gemuruh yang didengarnya kemungkinan dari perubahan struktur tanah.
Bersamaan kejadian itu, Nono bersama keluarganya berjumlah 4 orang mengungsi sementara waktu ke rumah keluarga, peristiwa tersebut telah pula dilaporkan ke Polsek Lumbis, untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kita belum tahu pasti apa penyebabnya dan kabar terakhirnya seperti apa, tapi kejadian itu sudah dilaporkan ke Polisi dan pemerintah desa,” tuturnya.
Terpisah, Kapolsek Lumbis, AKP Adrianus Thalik menerangkan pihaknya sudah meninjau lokasi kejadian dan meminta keterangan pemilik rumah, termasuk warga-warga yang berdomisili di sekitar rumah Nono.
“Informasi dari warga, tanah bangunan rumah itu dulunya timbunan, jadi kemungkinan ada tegangan air yang menyebabkan tanah amblas membentuk lubang besar,” ucapnya.
Rumah panggung milik Nono yang tergantung di antara lubang yang setiap saat bisa ambruk karena tidak mampu lagi menahan beban. Untuk itu, Kapolsek Lumbis meminta penghuni rumah mengungsi ke rumah keluarga terdekat.
Sejak kejadian membahayakan itu, Nono bersama keluarga mulai mengevakuasi barang-barang yang mudah diangkut keluar rumah. Bersamaan dengan itu, kondisi lubang di kolong rumah semakin membesar.
“Waktu itu hujan dan aliran air menuju kolong rumah. Awalnya lubangnya sebesar ember, lama-lama semakin membesar sampai 4 meter,” terangnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: tanah bergerak