Tanah Longsor di Teluk Bayur Ditangani Tim Gabungan

BPBD Berau bersama tim gabungan menurunkan alat berat ke lokasi  tanah longsor di Jalan Silo RT 16 Kampung Baru, Kelurahan Teluk Bayur, Senin (27/1/2020). (Foto BPBD Berau)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA- BPBD Berau bersama tim gabungan menurunkan alat berat ke lokasi  tanah longsor di Jalan Silo RT 16 Kampung Baru, Kelurahan Teluk Bayur, Senin (27/1/2020) sekira pukul 11.00 Wita agar tidak berdampak luas  terhadap pemukiman warga di sekitar terjadinya tanah longsor.  Penyebab longsor diduga akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, sedangkan dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, namun sejumlah rumah warga harus dikosongkan karena sangat berdekatan dengan titik longsor.

Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo  juga turun langsung ke lokasi longsor bersama BPBD. Ia  mengintruksikan  pemilik rumah meninggalkan rumah sementara waktu. Kondisi tanah yang labil dikhawatirkan akan kembali longsor, apalagi diprediksi  hujan masih akan turun.

“Tim teknis BPBD tadi sudah memustuskan, penghuni rumah diminta untuk mengungsi ke rumah kerabatnya hingga kondisinya benar benar aman,” kata Agus,Senin (27/1). “Kawasan yang longsor  itu terkikis air  hujan yang begitu deras,” tambahnya.

Kepala BPBD, H Thamrin  menagatakan, BPBD mengatasi bencana longsor bersama  tim gabungan, yang terdiri dari DPUPR, TNI/Polri, Pol PP, Dishub, pihak Kecamatan Teluk Bayur dan di bantu masyarakat setempat agar  tidak berimbas terhadap pemukiman warga.

Penanganan tanah longsor dilakukan ekstra hati-hati, mengingat kondisi tanahnya masih  rawan longsor lagi. Harapan BPBD, longsor ini segera teratasi, warga bisa kembali kembali rumahnya masing-masing, dan dapat melakukan aktifitasnya seperti biasa.

“Secara teknis penanganan tanah longsor tersebut  diserahkan kepada DPUPR. Karena secara teknis DPUPR lebih tahu perhitungannya,” kata Thamrin.

Sementara itu, Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan , DPUPR Berau, Junaidi S.T saat dihubungi mengatakan, untuk  menangani tanah longsor tersebut, PUPR  sudah mengerahkan tenaga  lapangan ke lokasi, menurunkan satu unit eksavator, dan dua unit dum truck.

“Eksavator tersebut untuk mengeruk tanah yang longsor, kemudian diangkut dalam dum truck ke tempat lain untuk dibuang,” ujar Junaidi, seraya menambahkan, DPUPR sedang mengupayakan buldozer  untuk memadatkan timbunan tanah bekas longsoran. Penanganan tanah longsor ini diperkirakan baru selesai  tiga hari

Curah hujan yang cukup tinggi tidak hanya mengakibatkan tanah longsor, tapi juga mengakibatkan banjir di beberapa titik, seperti di Jalan Rinding, Teluk Bayur  yang mengakibatkan arus lalulintas tersendat  menuju Banadar Kalimarau atau ke arah Teluk Bayur. Air juga menggenangi  SMA Negeri 2  Tanjung Redeb dan Masjib Besar Al-Isro yang ada di Teluk Bayur setinggi lutut  orang dewasa.#

 

Tag: