Tanah Longsor Tutup Jalan di Tulin Onsoi Nunukan, Akses Transportasi Warga Terhenti

Tanah longsor yang menutup akses Jalan Gunung Mayo di Desa Salang, Kecamatan Tulin Onsoi, Nunukan. (HO-BPBD Nunukan)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang yang terjadi hari Selasa 12 Agustus 2025, mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan tanah longsor di akses jalan menuju Gunung Batu Mayo, di Desa Salang, Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Sejumlah pohon besar dan material tanah menutup badan jalan nasional yang selama ini jadi akses utama bagi warga Tulin Onsoi menuju kecamatan lainnya. Jalan Desa Salang itu juga merupakan pintu keluar masuk menuju kota Nunukan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan Arief Budiman menerangkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Nasional (BBPJN), dan saat ini sejumlah petugas BPBD Nunukan juga telah dikerahkan untuk membersikan ruas jalan itu dari pohon tumbang ataupun longsoran material tanah.

“Perbaikan jalan nasional itu kewenangan pemerintah pusat. Jadi kita hanya bisa menginformasikan dan menggambarkan seperti apa kerusakannya,” kata Arief kepada niaga.asia, Rabu 13 Agustus 2025.

Pascakejadian longsor, sejumlah masyarakat desa juga berinisiatif memindahkan tumpukan material tanah dan pohon menggunakan alat berat. Longsor sendiri diduga akibat banjir dari kebun-kebun milik warga yang berada di atas perbukitan, hingga turun ke badan jalan.

Arief menerangkan posisi badan jalan yang berada di bawah lahan perkebunan masyarakat rentan tertimbun longsor apabila curah hujan tinggi berimbas buangan air yang turun, yang biasanya ikut menyeret material tanah.

“Resiko jalan di bawah lereng gunung ya begitu. Kadang jalan tertutup longsor, atau pohon tumbang dari atas gunung,” terang Arief.

Selain mengerahkan petugas membersihkan jalan, Arief menghimbau masyarakat untuk berhati-hati melintasi ruas kalan sepanjang gunung Batu Mayo, terutama saat hujan deras yang berpotensi menyebabkan pohon tumbang dan longsor.

Tanah longsor juga menutup akses jalan di Sei Manggaris (istimewa)

Tanah longsor dilaporkan juga terjadi di wilayah Kecamatan Sei Menggaris, di mana material tanah dari lereng gunung yang turun bersamaan banjir juga menutupi badan jalan, sehingga mengakibatkan lalu lintas transportasi kendaraan sempat terganggu.

“Kebetulan ini musim hujan dan angin kencang. Jadi kita sama-sama waspada atau berhati-hati ketika melintasi jalan yang berada di lereng bukit,” jelas Arief mengingatkan.

Sementara itu Camat Sebuku, Rudiansyah mengaku sempat melintasi jalan satu hari sebelum hujan deras. Menurutnya, saat itu sudah ada titik-titik longsor kecil di sejumlah ruas jalan, namun masih bisa dilewati kendaraan.

“Kondisi gunung Batu Mayo sudah sangat memprihatinkan. Di sekitar gunung rawan longsor karena pohon-pohonnya sudah dibabat, diganti tanaman sawit,” ujar Rudiansyah.

Dia meminta ada himbauan atau larangan dari pemerintah untuk tidak menebang pepohonan yang berada di lereng Batu Mayo, dan menggantinya dengan tanaman sawit.

Jalan unung Batu Mayo adalah jalur vital yang digunakan masyarakat untuk bepergian dalam maupun luar kecamatan. Kerusakan jalan ini akan berdampak pada sulitnya distribusi barang-barang kebutuhan ekonomi masyarakat.

“Lewat jalan itulah warga bepergian daerah terdekat seperti Kabupaten Tana Tidung, Malinau dan Bulungan. Jadi akses jalan gunung mayo sangat penting,” jelas Rudiansyah mengingatkan.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Saud Rosadi

Tag: