Tanggap Bencana, Bendungan Merancang Dipasang Alat Pendeteksi

aa
Bendungan Marancang di Marancang Ulu Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau. (Foto Rita Amelia/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Ditjend Sumber Daya Air (SDA)  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah  memasang instrumen pendeteksi di bendungan Merancang, Berau. Alat pendeteksi itu untuk mengantisipasi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

“Kami dari Balai Wilayah Sungai  (BWS) Kalimantan III, Ditjend SDA Kementerian PUPR berusaha semaksimal mungkin agar bendungan yang menjadi  sumber air masyarakat  tetap terjaga. Pemasangan  alat pendeteksi di bendungan akan sangat bermanfaat guna mengantisipasi sebelum terjadinya bencana,” terang Kepala Seksi Pelaksana Balai BWS Kalimantan III,  Arman Efendi, pada acara sosialisasi rencana tindak darurat (RTD) bendungan Merancang di Grand Parama Hotel, Senin (16/12).

Saat ini intake dan IPA di bendungan Merancang  difungsikan sebagai cadangan oleh PDAM Tirta Segah, jika terjadi kerusakan di sungai.  Pemkab Berau sendiri juga akan menggunakan bendungan Merancang sebagai sumber air dan pengairan di kampung sekitar Merancang, yakni Kampung Kasai, Semanting, dan Tanjung Batu.

“Kita terus berkoordinasi untuk hal ini. Bahkan, gelaran rencana tindak darurat (RTD) bencana di bendungan Merancang ini juga berkaitan dengan pembenahan yang dilakukan Kementerian PUPR dengan DPUPR Berau. Bahkan, untuk tahun lalu juga sudah dilakukan rehab untuk bendungan tersebut, guna meminimalisir terjadinya keretakan atau kebocoran pada bendungan,” ungkap Kepala Dinas PUPR Berau, Andi Marewangeng ketika berbicara dalam acara yang sama.

Menurutnya, konsep awal pembangungan Bendungan Merancang  sama dengan bendungan Labanan, yakni untuk pengairan  persawahan. Tetapi ke depannya, Pemkab dengan DPUPR Berau serta PDAM Tirta Segah, akan melakukan pemasangan dan perentangan pipa PDAM dari bendungan Merancang ke kampung-kampung sekitar bendungan. (008)