
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Provinsi Kalimantan Timur melakukan kunjungan jurnalistik ke kantor Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda, Jumat Oktober 2025.
Kunjungan itu untuk membekali anggota Pramuka dengan keterampilan jurnalistik radio, agar mampu menyajikan informasi yang akurat, melawan arus informasi palsu atau hoaks di tengah masyarakat.
Kegiatan pelatihan jurnalistik yang berlangsung mulai 9-12 Oktober 2025 itu diikuti 40 peserta anggota Pramuka Kwarda Kaltim.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim Muhammad Faisal menerangkan, anggota Kwarda diajak melihat langsung proses produksi berita penyiaran di studio, hingga menghasilkan pemberitaan suara yang baik dan menarik untuk didengar masyarakat.
“Hari ini kita membahas terkait jurnalistik radio, bagaimana pengaplikasian dan memproduksi berita suara melalui radio,” kata Faisal, ditemui di Kantor LPP RRI, Jalan M Yamin, Samarinda.

Tidak hanya pemberitaan suara, peserta pelatihan jurnalistik ini juga dibekali dengan keterampilan penyiaran publik di televisi.
“Pagi tadi mereka berkunjung juga ke TVRI (Kaltim) untuk melihat bagaimana proses pembuatan berita televisi di sana,” ujar Faisal.
Selama empat hari, peserta pelatihan tidak hanya menerima teori. Mereka juga diajarkan dasar-dasar jurnalistik, teknik wawancara, hingga praktik membuat berita dalam format berita lugas dan faktual (straight news), maupun berita mendalam yang umumnya berkaitan penggambaran peristiwa, tempat atau orang (feature).
”Mudahan ini menjadi bekal bagi anggota Kwarda Kaltim terutamanya di bidang kehumasan, agar dapat memberikan informasi dengan benar,” jelas Faisal.
Sementara, Hubungan Masyarakat Andalan Kwarda Kaltim Agus Purnama menjelaskan, penguasaan jurnalistik sangat penting bagi kader muda Pramuka.

“Pelatihan jurnalistik ini penting didapatkan para kader Kwarda Kaltim dari generasi muda ini, untuk menyosialisasikan dan memberitakan kegiatan Pramuka, sesuai dengan kaidah pemberitaan yang baik,” jelas Agus.
Dengan mengikuti pelatihan jurnalistik ini, diharapkan para anggota Kwarda Kaltim dapat menulis berita dan menyaring informasi benar maupun informasi hoaks.
“Ini juga diajari bagaimana biar memberitakan yang benar dan tidak memuat informasi hoaks,” ujarnya.
Usai pelatihan ini, para kader dapat menghasilkan berita yang berkualitas dan menarik, baik untuk platform daring maupun media sosial.
“Di Kwarda Kaltim untuk pemberitaan sudah memanfaatkan website maupun media sosial Instagram ada juga,” demikian Agus Purnama
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Diskominfo KaltimHoaksJurnalistikKehumasanSamarinda