Tarakan dan Balikpapan Masih Penyumbang Inflasi di Bulan Agustus

aa
ilustrasi

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kota Tarakan, Kalimantan Utara dan Balikpapan, Kalimantan Timur masih menjadi penyumbang inflasi di bulan Agustus 2018. Sedangkan di Kaltim  (Gabungan Kota Samarinda dan Kota Balikpapan) pada Agustus 2018 terjadi Inflasi sebesar 0,15 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 3,19 persen dan Tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 3,87 persen.

Demikian Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Adqo Mardiyanto dalam berita resmi BPS yang diterbitkan 3 September 2018.  Dari 82 kota pantauan IHK nasional, bulan Juli 2018 yaitu sebanyak 30 kota mengalami inflasi dan 52 kota lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan sebesar 0,62 persen dan Inflasi terendah terjadi di Kota Medan dan Padangsidimpuan masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-bau sebesar -2,49 persen dan terendah di Kota Jember sebesar -0,01 persen.

Infalsi di Tarakan, kata Adqo dipengaruhi oleh indeks harga hampir pada semua kelompok pengeluaran. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi 1,32 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,73 persen, kelompok transportasi dan komunikasi 0,33 persen, kelompok sandang 0,18 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengami inflasi 0,22 persen.

Menurut Adqo, pada Agustus 2018 terjadi inflasi 0,28 persen di Kota Samarinda dan deflasi sebesar -0,02 persen di Kota Balikpapan.  Inflasi di Kaltim dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,07 persen.

Kemudian, diikuti kelompok sandang sebesar 0,66 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,45 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,11 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen. Sementara itu untuk kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar -0,79 persen. (001)