Taxiway Bandara APT Pranoto Bermasalah, Batik Air Tujuan Jakarta Balik ke Apron

Pekerja tengah memperbaiki permukaan aspal Taxiway, Sabtu (18/3/2019). Kali ini taxiway kembali bermasalah. (Foto : HO/Bandara APT Pranoto)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Batik Air registrasi PK-LAQ nomor penerbangan ID-6257 rute Samarinda – Jakarta (CGK) hari ini urung terbang lantaran taxiway Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda amblas.

Batik Air menyatakan telah mempersiapkan prosedur penerbangan menurut standar operasional. Pengecekan pesawat dijalankan sebelum keberangkatan dan dinyatakan laik terbang serta beroperasi (airworthiness for flight).

“Persiapan layanan 103 tamu dan kargo berjalan lancar selama di darat,” kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, melalui keterangan tertulis diterima Niaga Asia, Selasa (5/10).

Danang menerangkan, Batik Air mengoperasikan pesawat tersebut hari ini, direncanakan untuk melayani penerbangan ID-6257 dari Samarinda tujuan Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten (CGK).

“Penerbangan ID-6257 dijadwalkan berangkat pukul 15.15 WITA dan diperkirakan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 16.20 WIB,” ujar Danang.

Batik Air PK-LAQ mulai bergerak menuju runway (landas pacu) melalui taxiway (landas gelinding/ landas hubung). Ketika berada tepat (posisi sempurna sesuai jalur) di taxiway, pilot memutuskan untuk menunda keberangkatan dengan menghentikan pergerakan pesawat.

“Dikarenakan merasakan struktur permukaan aspal pada landas hubung seperti tidak normal (berbeda sebagaimana semestinya). Pilot berkomunikasi dengan petugas lalu lintas udara serta petugas layanan darat (ground handling) untuk melakukan pengecekan,” terang Danang.

Batik Air menerima konfirmasi, bahwa landas gelinding dimaksud harus dilakukan pengecekan, karena kondisi amblas. Untuk itu, guna mempermudah proses pergerakan posisi pesawat ke apron (landas parkir) dengan cara didorong (ditarik mundur), maka guna mengurangi beban pesawat seluruh tamu dan kargo diturunkan.

“Para tamu dikembalikan ke ruang tunggu untuk mendapatkan pelayanan dan informasi lebih lanjut. Batik Air menyampaikan, bahwa posisi pesawat pada jalur normal (tidak tergelincir),” jelas Danang.

Proses penarikan pesawat udara membutuhkan waktu. Batik Air senantiasa berkoordinaasi dan kerjasama dengan pengelola bandar udara serta pihak terkait lainnya, agar proses pemindahan posisi pesawat berjalan lancar.

Hingga kini, selama proses pengecekan dan perbaikan landas hubung, tidak ada penerbangan yang beroperasi untuk fase lepas landas dan mendarat.

Batik Air akan meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional penerbangan Batik Air lainnya tetap berjalan normal atau tidak terganggu.

Sumber : Lion Air Group | Editor : Saud Rosadi

Tag: