Teater Ilalang: Perselingkuhan itu Abaikan Etika dan Moral

Latihan ‘Malam Jahanam’ Teater Ilalang Paser. (Foto Hamdani/Niaga.Asia)

TANA GROGOT.NIAGA.ASIA – Teater Ilalang Paser menyebut  perselingkuhan itu perbuatan yang mengabaikan etika, moral dan  sangat tercela, baik ditinjau dari sisi agama maupun sosial masyarakat.

Kecaman itu ditumpahkan kelompok teater itu dalam pentas ‘Malam Jahanam’ pada Festival Teater Taman Budaya Kaltim (FT-TBK), 19-21 Juni 2023 nanti, di Gedung Rizani, Taman Budaya Samarinda.

“Kami tertarik  memainkan naskah karya lawas Motinggo Boesje dalam FT-TBK. Naskah itu berbicara tentang  manusia yang mengabaikan norma dan etika. Itu digambarkan secara gamblang melalui tokoh Soleman,” ungkap sutradara Teater Ilalang, Sastrowanto kepada Niaga.Asia, Jumat (16/6).

Soleman, papar alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini, menggambarkan seorang lelaki yang sangat membanggakan dan membuktikan kejantanannya melalui perilaku menyelingkuhi istri orang.

Melalui naskah yang dipilihnya itu, Teater Ilalang ingin menyampaikan pesan moral betapa perselingkuhan itu merupakan perbuatan tercela dari sisi agama dan moral.

“Meski naskah itu ditulis  di tahun ’70 an tetapi masih kontektual dengan kondisi sekarang. Masih banyak Soleman-Soleman lain berperilaku seperti itu,” tandas dia.

Dalam pentasnya nanti, Teater Ilalang akan menampilkan para aktor-aktrisnya yang mempunyai jam terbang tinggi. Paijah diperankan Irma Elfiana, Soleman dimainkan Dody Wahyudi.

Selanjutnya, Wanto memerankan Mat Kontan, Utai diperankan Aditya Prameshvara, Tukang Pijat  diperankan Panggah Aji Kuncoro dan Sanggar Tari Meroa membawakan tari pembuka.

Guna mendukung pentas di luar panggung, Teater Ilalang menempatkan Aby (pemusik), Rahman (penata artistik), Sugi Wiyanto (supervisor), Feri Irawan (dokumentasi) dan Tri Yani (penata busana dan rias).

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan

Tag: