Teater Matahari Bawa ‘Lubang Undan’ Pentas di Jakarta, Denpasar, Makassar dan Manado

Sutradara Lubang Undan, Wawan Timor (kiri) dan ketua Teater Matahari Sahabudin. (Foto: Hamdani/niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Teater Matahari Samarinda pada tahun 2024 bakal mementaskan  legenda rakyat Kaltim ‘Lubang Undan’ (LU) di empat kota, yaitu  Jakarta, Denpasar, Makassar dan Manado.

Dikatakan Sutradara LU, Wawan Timor, legenda itu telah diolah penulis naskahnya Hamdani dan dirinya menjadi seni drama tari (sendratari) yang dimainkan aktor/aktris teater dan tari.

“Para para pendukung LU harus bisa berakting dan menari sekaligus. Jadi bisa saja yang menjadi para pemeran utama seorang penari yang pandai berakting. Atau pemain teater yang bisa menari,” ungkap Wawan Timor kepada niaga.asia, Kamis (28/12).

Wawan Timor menyebut pentas empat kota itu dirancang pada bulan Juni sampai November 2024. “Di Jakarta pentas di Taman Ismail Marzuki (TIM), di Denpasar Bali pada saat Pesta  Kesenian Bali (PKB), di Makassar dan Manado dalam rangka silang budaya,” timpal Ketua Teater Matahari Sahabudin Pance.

“Untuk menentukan para pemerannya, kali ini kami akan mengadakan ‘open casting’. Siapa saja boleh ikut,” katanya seraya menyebut sedikitnya ada empat pemeran yang disaring melalui ‘open casting’.

LU sendiri menceritakan tentang drama segi tiga yang tragis. Namun bukan hanya mengeksploitasi persoalan cinta belaka, LU juga menceritakan intrik perebutan kekuasaan kepala adat etnis pendalaman.

“LU pun menyajikan ritual pengobatan, Belian,” lanjut Wawan Timor.

Sedang para tokoh yang nanti akan dimainkan, Wawan Timor menyebut Bang Huvat, Lawing, Bulan, Tukau, Tingang Jau, Paran dan sejumlah para penari.

“Paling tidak LU nanti didukung 15 orang pemain dan penari,” imbuhnya lagi.

Sekadar catatan, Teater Matahari Samarinda telah berhasil mementaskan teater rakyat ‘Geger’ di ISI Solo (2022), drama klasik ‘Sang Mulawarman’ Taman Budaya Jabar, Bandung dan Tanah Grogot (2023). Di bidang film, kelompok ini telah memproduksi film ‘Distrik 0541’.

Penulis: Hamdani  | Editor: Intoniswan

Tag: