Tekan Pengangguran, Pemprov Gandeng 25 Perusahaan di Tarakan

AA
Permagangan dalam negeri yang dilaksanakan Pemprov Kaltara bersama Dinas Tenaga Kerja Tarakan yang diikuti 100 calon tenaga kerja, Jumat (3/5/2019). (Foto Niaga.Asia)

TARAKAN.NIAGA.ASIA- Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) harus kerja keras untuk menangani masalah  pengangguran di Kota Tarakan. Pasalnya, berdasarkan data yang diperoleh media ini melalui Dinas Tenaga Kerja Tarakan hingga April 2019, jumlah pengangguran di Tarakan tercatat sebanayk 6 ribu orang.

Untuk itu, Pemprov Kaltara terus melakukan inovasi guna menekan angka pengangguran di Bumi Paguntaka, sebutan Kota Tarakan. Seperti yang dilakukan pada Jumat (3/5/2019) di Royal Restaurant di Tarakan, dengan acara Permagangan Dalam Negeri yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekprov) Kaltara, Drs Suriansyah.

Kegiatan tersebut diikuti 100 calon tenaga kerja yang nantinya dimagangkan di 25 perusahaan dari berbagai latar belakang di Tarakan. “Program ini sinergi dengan Kementerian Tenaga Kerja, dengan harapan kita dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di kota ini,” jelas H. Suriansnyah.

Untuk mewujudkan niat baik Pemprov Kaltara itu, Sekprov mengharapkan agar para calon tenaga kerja tersebut benar-benar memanfaatkannya dengan baik agar dapat diterima sebagai karyawan di perusahaan tempat ia dimagangkan.

“Harapan kita kepada calon tenaga kerja ini dapat meningkatkan keterampilannya, pengetahuannya dan terbentuk jiwa entreshipnya sebagai bekal mereka di kemudian jika ingin mandiri berwirausaha nantinya,” harapnya.  “Mudah-mudahan juga di acara berikutnya mereka bisa menjadi motivator bagi yang lain, paling tidak mengurangi jumlah pengangguran,” tambahnya.

Mereka yang mengikuti pemagangan ini berasal dari berbagai jenjang dan latar belakang yang berdomisili di Tarakan. Mulai dari SMA, diploma hingga sarjana yang sampai saat ini belum mendapatkan pekerjaan. “Tanggal 6 Mei nanti mereka sudah mulai magang di perusahaan masing-masing yang dibutuhkan dari 25 perusahaan, terkait honornya tadi disepakati hanya Rp350 ribu per bulan selama lima bulan,” jelas Sekprov.

Dikatakanya, kegiatan ini merupakan agenda rutin yanf dimulai 2018 lalu dengan jumlah peserta 75 orang. “Jumlah pesertanya meningkat, sementara jumlah penganggurannya dibanding tahun lalu menurun sekitar 0,11 persen,” sebutnya. (003)