Teknik Dasar Bermain Sape’ dan Gambus Diperkenalkan Melalui Workshop

Dua narasumber Workshop Musik Sape dan Gambus, Sayid Abdullah Al Atas dan Alif Fakod sedang menyampaikan materi di hadapan peserta. (Hamdani/niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Ternyata tidak gampang memainkan alat musik tradisional Dayak Sape’ dan Gambus. Meski peralatannya terkesan sederhana, tetapi kedua alat musik itu memiliki teknik tersendiri dalam memainkannya.

Untuk itulah Disdikbud Kaltim menggelar Workshop Musik Sape’ dan Gambus, selama tiga tiga hari 18-20 September 2024 di Hotel Fugo Samarinda.

Dalam kegiatan yang diikuti 45 pemusik Sape’ dan Gambus se-Kaltim, diperdalam teknik dasar memainkan dua alat musik tersebut di bawah arahan narasumber Alif Fakod (Samarinda) dan Sayid Abdullah Al Atas.

“Banyak orang yang bisa memainkan Gambus dan Sape’, tapi sedikit yang bisa mengerti akord dan melodi dua alat musik itu. Pada workshop ini kami menyampaikan tentang pentingnya akord dan melodi Sape’ dan Gambus kepada peserta,” kata Sayid Abdullah Al Atas.

Penerima Anugerah Kebudayaan Kaltim kategori musik itu, bersama Alif Fakod juga menyampaikan materi tentang sejarah dan budaya Gambus dan Sape’ di Kaltim.

Ujung dari workshop itu, Jumat (20/9) para peserta akan menggelar kemampuannya di hadapan khalayak di panggung Kaltim Museum Expo, Big Mall, Samarinda.

Musik Sape’ selama ini dikenal sebagai pengiring beberapa tarian Dayak. Terkadang dimainkan secara solo dan ensambel. Dua tahun terakhir ensembel musik Sape Kaltim ditampilkan di Istana Negara, Jakarta

Sementara itu, musik Gambus identik sebagai pengiring tarian Jepen dan Samrah atau Orkes Gambus. Alat musik ini berasal dari Timur Tengah yang sudah berakulturasi dengan budaya Melayu.

Penulis: Hamdani | Editor: Saud Rosadi

Tag: