Temu Kangen Anggota Theater 77 Berlangsung Semarak

ismu
H. Ismunandar. (Foto: Intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Acara temua kangen anggota Theater 77, teater pertama di Samarinda yang didirikan tahun 77 oleh 7 pria dan 7 perempuan di Kapal Wisata Pesut Bentong berlangsung semarak. Hadi diacara itu dedengkot Theater 77, H Ismunandar yang tak lain Bupati Kutai Timur dan sekaligus Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kutai Timur.

Selama dalam pelayaran dari Dermaga Pasar Pagi hingga ke Jembatan Mahulu, kemudian berputar lagi ke hilir menuju Jembatan Mahkota, anggota Teater 77 berbaur dengan komunitas theater 1980-an hingga 2000-an. Bahkan yang bisa bernyanyi, seperti Ismundar dan Hairit Daha menyumbang lagu.

Nampak juga hadir berbaur, Ketua DKD Provinsi Kaltim, H Syafril Th Noor, Hamdani, Wawan Timur, Lastri, dan lainnya. Kapal penuh di lantai bawah maupun atas, baik oleh istri, anak, maupun cucu, bahkan cicit dari  komunitas teater.  Acara selain diselingi hiburan orgen tunggal juga aada makan nasi kuning bersama.

Ismunandar pun tak lupa bercerita masa lalunya dengan Theater 77 dan masih ingat kalau mentas pakai lampu petromak (strongkeng), mulai ke hulu, Loa Kulu hingga ke Kota Bangun. “Jam mentasnya  tidak pasti, menunggu penonton,” ungkapnya.

Bahkan yang paling menggelikan, lanjut Ismu, begitu Ismunandar akrab dipanggil, saat mentas di Kota Bangun, 5 anggota inti teater kesurupan. Ia telah berusaha melepaskan anggota dari kesurupan tapi gagal. “Akhirnya dipanggil orang “pintar” dari kampung menyadarkan teman-teman,” kata Ismu. “Saat mentas di Kota Bangun, Wawan Timur masih tukang tarik layar,” sambungnya.

Menurut Ismu, berkesenian tidaklah menganggu prestasi seseorang dalam belajar, bahkan dengan berkesenian seseorang bisa lebih halus akal dan budinya, dan yang pasti seniman tidak ada yang pemarahan. “Mari kita dorong anggota keluarga kita berkesenian. Jangan khawatir dengan aktif berkesenian prestasi belajar menurun,” ajaknya.

se
Seminan teater Samarinda berbaur dengan Seniman Teater 77. (Foto: Intoniswan)

Ketua DKD Kaltim, Syafril Th Noor mengapresiasi temu kangen antar seniman yang digagas Theater 77, selain untuk mempererat silaturahhmi, juga untuk berbagi kisa masa-masa dulu dengan seniman teater era sekarang yang sudah jauh lebih modern. “Kita masih perlu banyak seniman theater,” ucapnya.

Ia mengaku semangat berkesenian anak-anak muda masih sangat tinggi dan dirasakannya tidak akan pernah padam, di theater yang diasuhnya, kata Syafril, juga banyak anak muda. Latihan di daerah juga dibarengi dengan mengirim seniman theater belajar ke tater di Jawa. “Kalau ada yang kurang di kita Samarinda adalah fasilitas gedung dan peralatan modern,” katanya.

Hamdani juga merasakan hal yang sama, Samarinda memerlukan fasilitas berupa gedung kesenian yang modern, gedung yang nyaman didukung peralatan yang modern juga, misalnya lighting, sehingga apa yang diproduksi para produser bisa ditampilkan di gedung yang nyaman. “Kita berharap pemerintah peduli, artinya mau memodernisasi gedung kesenian yang ada di Taman Budaya,” harap Hamdani. (Intoniswan)