HO CHI MINH CITY.NIAGA.ASIA – Berbagai aksesoris tenun khas Maumere, Flores, menjadi salah satu produk Indonesia yang nampak dijajakan pada Indonesia Sunday Market (Pasar Minggu), Ho Chi Minh City (HCMC), hari Minggu (27/02/2022).
Aksesoris seperti anting, gelang, tas dan kain bermotif tenun Nusa Tenggara Timur ini menarik perhatian pengunjung begitu memasuki area Pasar Minggu. Irene, sang penjual adalah salah satu WNI asal Flores yang telah tinggal di HCMC selama 5 tahun terakhir.
Di Pasar Minggu Indonesia, pengunjung dapat menikmati berbagai kuliner Indonesia meliputi makanan khas Indonesia seperti sate kambing, nasi Padang, gado-gado, ayam geprek dan jajanan tradisional seperti kue lupis, kue lapis, tahu isi dan lain-lain.
Tak heran, kegiatan inipun disambut meriah tidak hanya oleh WNI di HCMC, tetapi juga masyarakat Vietnam dan masyarakat asing lainnya.
“Kegiatan ini sangat positif untuk terus mendukung diplomasi ekonomi sekaligus diplomasi budaya”, ujar Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City, Agustaviano Sofjan yang turut hadir mendukung keaktifan diaspora Indonesia.
“Dalam kesempatan ini, KJRI HCMC membagikan hadiah untuk beberapa pengunjung yang berpartisipasi menyebarkan semarak Pasar Minggu Indonesia melalui media sosial. Selain itu, KJRI HCMC juga menyampaikan informasi Presidensi Indonesia pada G20 melalui pemutaran video klip singkat dan mendistribusikan Xin Chao-Apa Kabar newsletter yang merupakan media komunikasi bisnis bulanan KJRI HCMC,” kata Agustaviano Sofjan.
Dharma Wanita Persatuan KJRI HCMC turut mempersembahkan hiburan berupa tarian kontemporer khas Indonesia. Puluhan pengunjung yang hadir nampak antusias menyaksikan dan bahkan mengikuti gerakan tari yang dihadirkan dengan konsep “flashmob”.
Pasar Minggu Indonesia merupakan acara untuk mempromosikan berbagai produk dan budaya khas Indonesia yang diinisiasi oleh komunitas diaspora Indonesia di HCMC. Kegiatan inipun direncanakan untuk dilaksanakan secara rutin, dengan tetap memperhatikan perkembangan situasi pandemi dan ketaatan protokol kesehatan.
Sumber: KJRI HCMC | Editor : Intoniswan
Tag: KebudayaanKuliner