Tepian Mahakam Ditutup Total, Pedagang : Dampaknya Rumah Tangga Ribut

Sejak ditutup total, pedagang kaki lima yang biasa berjualan Tepian Mahakam mengaku rumah tangganya sering ribut karena ditimpa kesulitan ekonomi. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Tepian Mahakam yang dititup total untuk aktivitas berdagang, ternyata dampaknya sangat luas, bahkan menurut pedagang, sejak tidak ada aktivitas berdagang, rumah tangga mereka sering ribut, karena tidak punya uang membeli sembako, membayar sewa rumah, dan lain-lain.

Menghadapi kondisi demikian, Ketua Dewan Penasihat Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM) Kota Samarinda, Bambang Prasetyo dalam surat terbukanya yang ditujukan ke berbagai pihak, memohon dapat kiranya dilonggarkan larangan berjualan di Tepian Mahakam, dengan catatan, pedagang siap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Dalam surat terbuka yang diterima Niaga.Asia, Senin (31/5/2021), Bambang Prasetyo juga menyampaikan suratnya tersebut ke Ketua DPRD Kaltim, Ketua DPRD Samarinda, Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Anggota DPRD Kaltim dan Samarinda, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda.

“Intinya, pedagang berkeinginan beraktivitas atau berjualan kembali di area kawasan Tepian Mahakam,” kata Bambang Prasetyo.

Menurutnya, sejak dilarang berjualan di Tepian Mahakam, dampak yang dirasakan pedagang adanya beban derita, misalnya di rumah tangga pedagang kehabisan stok sembako, diusir dari rumah sewaan, cicilan kredit macet, keributan rumah tangga, terlilit utang dan tekanan hidup lain yang kian menjerat.

“Mohon kiranya dicarikan win-win solusinya atas dampak yag mendera para pedagang kaki lima (PKL) yang sudah puluhan tahun mata pencahariannya di area Tepian Mahakam yang nota bene merupakan ikon daerah,” kata Bambang Prasetyo.

Ditambahkan pula, mengingat beban ekonomi dan rumah tangga pedagang sudah menderita, PKL di Tepian Mahakam berencana pada minggu kedua Juni 2021 akan memulai beraktivitas berjualan kembali.

“Adapun hal-hal mengenai protokol kesehatan akan kami patuhi,” ujarnya.

Pedagang akan menggunakan masker, mencucui tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas semaksimal mungkin.

“ Pedagang akan menerapkan secara tegas dan bertanggung jawab, termasuk dalam hal ini melakukan pembatasan meja lesehatan dan jam operasional berjualan,” pungkas Bambang Prasetyo.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan            

Tag: