Terhenti Hampir 6 Jam, Akses Facebook Hingga WhatsApp Berangsur Pulih

AAA
Ilustrasi Facebook, Instagram dan WhatsApp Messenger (Foto : net)

NEWYORK.NIAGA.ASIAFacebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp kembali bisa digunakan pada Senin sore waktu Timur atau pagi ini, setelah sebelumnya tidak bisa diakses oleh sekitar 3,5 miliar penggunanya selama hampir 6 jam di seluruh dunia.

Facebook telah menyampaikan permintaan maaf. Namun demikian mereka tidak menjelaskan penyebab terjadinya masalah itu. Kejadian ini adalah yang terbesar dalam pemantauan situs pemantau Downdetector.

Permasalahan itu adalah pukulan kedua bagi raksasa media sosial itu dalam beberapa hari, setelah seorang pelapor pada hari Minggu sebelumnya menuduh perusahaan itu berulang kali memprioritaskan keuntungan, ketimbang menekan sebaran ujaran kebencian dan kesalahan informasi.

Masyarakat dunia beramai-ramai beralih ke aplikasi pesaing seperti Twitter dan TikTok. Imbasnya saham Facebook turun 4,9% dan itu menjadi penurunan harian terbesar sejak November lalu, di tengah aksi jual yang lebih luas dalam saham teknologi pada hari Senin. Saham naik sekitar setengah persen dalam perdagangan setelah jam kerja, usai layanan Facebook, Instagram dan WhatsApp berangsur pulih.

“Untuk setiap bisnis kecil dan besar, keluarga, dan individu yang bergantung pada kami, saya minta maaf,” demikian Chief Technology Officer Facebook Mike Schroepfer, dikutip Niaga Asia seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (5/10) pagi.

Mike menambahkan, diperkirakan diperlukan waktu lagi untuk mencapai layanan kembali pulih 100 persen.

Beberapa karyawan Facebook yang menolak disebutkan namanya mengatakan, mereka percaya bahwa terhentinya layanan itu disebabkan oleh masalah internal, terkait lalu lintas internet yang dialihkan ke sistem mereka. Kegagalan alat komunikasi internal dan sumber daya lain yang bergantung pada jaringan yang sama untuk bekerja justru menambah permasalahan. Demikian pernyataan karyawan itu.

Pakar keamanan mengatakan, kesalahan yang tidak disengaja atau sabotase oleh orang dalam merupakan hal yang memungkinkan menjadi penyebab masalah itu. Demikian Jonathan Zittrain, Direktur Harvard’s Berkman Klein Center for Internet & Society dalam cuitan di akun twitter-nya.

Twitter pada hari Senin waktu setempat melaporkan terjadi peningkatan akses twitter yang lebih tinggi dari biasanya, yang menyebabkan beberapa masalah pada pengguna yang mengakses dan mengunggah pesan.

Dalam salah satu tweet paling populer hari ini, perusahaan streaming video Netflix membagikan meme dari acara hit barunya “Squid Game” dengan judul “When Instagram & Facebook down,” yang menunjukkan seseorang berlabel “Twitter” memegang karakter di ambang pintu.

Facebook, yang menjadi penjual iklan online terbesar di dunia setelah Google, kehilangan sekitar USD 545.000 dalam pendapatan iklan AS per jam selama terhentinya layanan mereka. Demikian perkiraan disampaikan perusahaan Standard Media Index.

Sebelumnya, setelah terhentinya akses, Facebook mengakui pengguna mengalami kesulitan mengakses aplikasinya. Namun demikian, Facebook tidak merinci spesifik sebab masalah, atau menyampaikan angka penggunanya yang terdampak dari terhentinya layanan tidak hanya Facebook, melainkan juga Instagram dan WhatsApp.

Sumber : Reuters | Editor : Saud Rosadi

Tag: