Terkait Pemulangan 600 WNI Eks ISIS, Polri Koordinasi dengan Pemerintah

aa
Seorang warga Indonesia berada di kamp Al-Hol, Suriah, di antara ribuan pendukung ISIS yang keluar dari Baghuz–kantong terakhir ISIS. (Foto AFSHIN ISMAELI)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Polri mengatakan tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait pemulangan 600 Warga Negara Indonesia (WNI) eks anggota ISIS. Koordinasi dilakukan guna memastikan 600 WNI itu clear akan paham radikal.

“Sebagaimana diinformasikan Menteri Agama (Fachrul Razi), ada 3 poin penting terkait itu, pertama kita masih koordinasi dengan pemerintah dimana warga negara eks ISIS ini berasal, maksudnya yang masih di negara Syria, Turki, dan Irak. Kita masih koordinasi,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra, Senin (3/2/2020).

Kombes Asep mengatakan 609 WNI ity akan terlebih dahulu dilakukan verifikasi untuk memastikan rekam jejak mulai dari benar atau tidak WNI dan sudah terbebas dari kelompok ISIS.

“Langkahnya tentu diverifikasi dan profiling dulu bener nggak WNI, harus jelas track record-nya, masih ada proses itu memastikan sambil lihat sikap pemerintah dari sana,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kombes Asep mengatakan Polri bersama Kemlu, Kemenag, Kemensos, BIN, Polri, dan BNPT punya program deradikalisasi bagi WNI yang terpapar paham radikalisme. Jika dinyatakan clear benae WNI, 600 orang itu akan mengikuti Deradikalisasi.

“Termasuk kajian strategis, apakah terpapar sedemikian dalam atau ada kesadaran, tapi program deradikalisasi itu menjadi penting. Kita juga perlu upaya tetap awasi gerak-gerik orang tersebut jangan sampai beri pemahaman atau pemaparan pada orang lain,” sambung dia. (*/001)

Tag: