Tidak Ada Lagi Zona Hijau COVID-19 di Kaltim

Laboratorium PCR di UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur diresmikan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Selasa (2/6/2020). Lebih 10 ribu orang menunggu hasil pemeriksaan PCR sampai hari Jumat (28/1/2022) (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Infeksi COVID-19 di Kalimantan Timur naik signifikan 42 kasus hari Jumat. Pasien yang dirawat akibat COVID-19 menjadi 151 naik dari 125 orang ada hari Kamis. Tidak ada lagi zona hijau dari 10 kabupaten dan kota.

Penambahan 42 kasus COVID-19 baru kembali memecahkan rekor tertinggi 30 kasus pada hari Kamis sejak awal Januari. Kabupaten Paser menyumbang 13 dari 42 kasus.

Satgas COVID-19 Kalimantan Timur melaporkan, kasus positif aktif atau pasien yang dirawat naik menjadi 151 orang. Termasuk 1 kasus infeksi di antaranya dilaporkan dari kabupaten Mahakam Ulu.

Kota Balikpapan masih tertinggi dengan 38 kasus aktif. Disusul 27 kasus aktif di kabupaten Paser.

Pasien dinyatakan sembuh bertambah 16 orang hari Jumat. Sehingga jumlah kasus sembuh menjadi 152.998 dari 158.604 kasus infeksi COVID-19 sejak pandemi. Angka kematian tetap 5.455 kasus.

Keseluruhan ada penambahan 270 kasus infeksi COVID-19 baru sejak awal Januari. Untuk pasien sembuh lebih rendah hanya 140 kasus.

Info grafis kasus COVID-19 Kalimantan Timur pada hari Jumat (28/1/2022) (Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur)

Sampai hari Jumat ada 10.331 orang menunggu hasil pemeriksaan spesimen di laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di 10 kabupaten dan kota. Angka itu naik 788 orang dari hari Kamis.

Dengan demikian, setelah kota Balikpapan, per hari ini kabupaten Paser naik ke zona oranye setelah di zona kuning hingga Kamis. Sedangkan kabupaten Mahakam Ulu naik ke zona kuning setelah lama berada di zona hijau hingga Kamis.

Satgas COVID-19 mengklasifikasikan zona hijau daerah tidak memiliki kasus positif aktif. Untuk zona kuning dengan 1-25 kasus aktif. Serta zona oranye adalah daerah dengan 26-50 kasus aktif.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Masitah mengatakan, kenaikan kasus infeksi COVID-19 sudah terprediksi sebelumnya.

Dia menerangkan, Kementerian Kesehatan juga sudah memberikan warning atau peringatan. Di mana, apabila terjadi peningkatan kasus infeksi di pulau Jawa, maka akan diikuti juga oleh daerah lainnya.

“Kita bersiap-siap puncak pada bulan Februari,” kata Masitah, kepada niaga.asia, Jumat.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: