Garam Beryodium Ini Diproduksi di Samarinda

Garam beryodium Segitiga Pulau yang diproduksi di Samarinda. (Foto : HO/Dinas Perindustrian Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Program kunjungan industri kembali digelar awal tahun 2020 ini, dengan mengunjungi lokasi pabrik garam konsumsi beryodium, dengan kemasan merk Segitiga Pulau atau dahulu biasa dikenal dengan nama garam pandowo. Garam beryodium itu, merupakan hasil produksi PT Lima Pandowo di Jalan KH Mas Mansyur. Tepatnya di depan Balai Latihan Kerja Samarinda.

“Tidak banyak yang tahu memang kalau garam kemasan ini produk lokal Samarinda. Padahal mereka sudah sekitar 30 tahunan mengelola bisnis garam dapur ini,” kata Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda Muhammad Faisal, dalam keterangan tertulis diterima Niaga Asia, Kamis (6/2).

Pabrik garam beryodium itu memiliki pekerja sekitar 50 orang. Mereka setiap hari terus berproduksi, untuk memenuhi kebutuhan warga kota Samarinda dan sekitarnya. Rata-rata produksi mencapai 10-12 ton per hari. Dimana, kemasan bungkus kecil ukuran 200 gram dijual per kemasan berisi 25 bungkus.

“Bahan baku garamnya dibeli mereka dari PT Garam Persero, yang dikirim melalui kontainer laut. Kemudian, melalui beberapa proses pengeringan dengan pemanasan untuk mengurangi kadar air, penggilingan agar halus dan iodisasi atau pencampuran yodium kemudian pengemasan,” ujar Faisal menjelaskan.

Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda Muhammad Faisal (kiri) saat berkunjung ke pabrik garam beryodium Segitiga Pulau. (Foto : istimewa)

Sementara, Achmad Iqbal sebagai Wakil Direktur PT Lima Pandowo menjelaskan, bahwa produk yang merekw hasilkan, sudah sesuai standar pengolahan, mengacu SNI. Selain itu juga, telah mengantongi registrasi MD (Merek Dagang), dari Balai POM RI serta mempunyai legalitas usaha lainnya.

“Produk kami sudah ber-SNI dan punya nomor registrasi MD dari Balai POM RI. Jadi jangan ragu dengan produk ini,” sebut Iqbal.

Iqbal menambahkan, ketersediaan bahan baku tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, PT Lima Pandowo membelinya langsung dari PT. Garam Persero. “Bahkan stok kami sangat mencukupi sekarang, untuk jaga-jaga jika ada hambatan di transportasi dan iklim cuaca,” ungkap Iqbal.

“Rata-rata stok bahan baku garam kami cukup. Sekarang saja sekitar 1.500 ton standby di gudang, sehingga produksi tidak terhambat setiap harinya,” tutup Iqbal. (*/006)