Tidak Punya Uang, Pemkab Nunukan Belum Kirim 4 Ambulan ke Krayan

AA
Empat unit mobil ambulan untuk wilayah kecamatan di Krayan masih terparkir di depan Kantor Dinkes Nunukan. (Foto: Budi Anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sudah dua tahun parkir di halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Pemerintah Kabupaten Nunukan masih tidak punya uang untuk biaya mengirim 4 uni mobil ambulan untuk 4 wilayah kecamatan  yakni Krayan Induk, Krayan Selatan, dan Krayan Barat, dan Timur.

Mobil ambulan itu adalah mobil bantuan dari  Kementerian Kesehatan untuk Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Krayan. Untuk mengirim ambulan itu, Pemkab Nunukan harus menyediakan uang Rp 400 juta, tapi dana yang diperlukan untuk itu tak pernah dialokasikan di APBD Nunukan.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan Permady menuturkan, alokasi anggaran pengiriman yang belum jelas dan tingginya biaya pengiriman mencapai Rp 100 juta per unit menjadi alasan terkendalanya pengiriman kendaraan. “Biaya pengiriman menggunakan APBD Nunukan, anggaran inilah yang belum jelas apakah ada atau tidak,” ujarnya.

Tingginya biaya pengiriman disebabkan kendaraan harus melalui  jalur luar negeri yaitu wilayah Serawak Malaysia. Setelah tiba di Serawak, mobil ambulance kembali dikirim menuju Puskesmas Long Midang, Long Layu,  dan Long Bawan. “Tahun 2017 ada perusahaan jasa transportasi bersedia membantu pengiriman, mereka minta biaya 375 juta untuk 4 unit kendaraan,” ungkap Permady. Kesepakatan pemerintah daerah dan perusahaan jasa pengiriman batal, perusahaan asal Malaysia itu belakangan hari meminta tambahan biaya transportasi dari Rp 375 juta naik menjadi Rp 525 juta.

Hingga saat ini belum ada kepastian apakah di APBD-Perubahan Nunukan tahun 2018 dialokasi dana pengiriman mobil ambulan itu.“Kita lihat nanti ada atau tidak alokasi itu, karena sampai hari ini kami tidak mendapat informasi ,” tambahnya. Untuk menghindari kerusakan pada mobil, Dinkes Nunukan sesekali menggunakan kendaraan ambulance jika ada aktivitas penting para petugas medis, lagi pula, biaya perawasan dan BBM tersedia meskipun kecil.

Kedepan, Permady menyarankan agar pengadaan mobil ambulan atau alat kesehatan untuk wilayah Krayan sebaiknya dibeli dari Malaysia, selain mudah dalam hal pengriman barang, pemerintah tentu tidak memanggung biaya pengiriman barang. “Ongkos pengiriman mahal, kenapa kita tidak berpikir membeli produk Malaysia, toh harga tidak jauh berbeda dan pengiriman barang mudah,” bebernya.

Gagal menggunakan jalur Serawak Malaysia, Dinkes Nunukan mencoba altrnatif lain dengan meminta bantuan pengusaha Malinau yang menurut informasi pernah mengirimkan 10 truck ke Kecamatan Krayan. “Kami coba komunikasikan ke ekspedisi Malinau yang pernah kirim Truck ke Krayan, katanya pengriman lewat jalur Taman Nasional Kayan Mentarang TNKM,” pungkasnya. (002)