Tiga Nelayan Tarakan yang Terdampar di Malaysia Dipulangkan 14 September

aa
LO Polri KRI Tawau, Malaysia, Kompol Ahmad Fadilan melakukan koordinasi dengan Ketua Polis Marin Malaysia (PMM) wilayah 4 Sabah, ACP Muhammad Pajeri membahas rencana serah terima dan pemulangan perahu dan 3 nelayan asal Tarakan  yang terdampar di Malaysia. (LO Polri KRI Tawau, Kompol Ahmad Fadilan)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Tiga nelayan asal kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara  yang perahunya  terdampar di perairan Pulau Sipadan, Semporna, Sabah karena kerusakan pada mesin, akan dipulangkan melalui otoritas Indonesia di Pulau Sebatik pada, Sabtu 14 September 2019

Liaison Officer (LO) Polri KRI Tawau, Malaysia, Kompol Ahmad Fadilan menyebutkian, kesepatan pemulangan tiga WNI setelah dilakukan perundingan antara Stafnispon LO Polri di Tawau bersama Ketua Polis Marin Malaysia (PMM) wilayah 4 Sabah, ACP Muhammad Pajeri.

“Tadi siang tanggal 12 digelar pertemuan rencana pemulangkan tiga WNI asal Tarakan melalui perairan perbatasan Sungai Nyamuk, Pulau Sebatik,” sebutnya.

Ketiga nelayan yang akan dipulangkan adalah Herison Kawihing (56) No KTP : 6473010611630001 alamat Karang Anyar, Tarakan Barat, pekerjaan mekanik, Taluddin Bin Kobbi (46) No KTP : 6473030902730001 alamat Tarakan, pekerjaan nelayan, dan Jumriadi Bin Taluddin (23)  No KTP : 6473032405970005 alamat Tarakan, pekerjaan nelayan.

aa
Herison Kawihing

Informasi temuan tiga WNI di perairan Malaysia diterima Stafnispol LO Polri KRI di Tawau Rabu (11/9/2019) melalui Ketua Polis Marin Tawau, DSP Nazari perihal telah ditemukan 1 buah perahu kayu bermesin dengan 3 orang WNI.

Kapal milik nelayan Tarakan tersebut terdampar dan hanyut di wilayah perairan dekat Pulau Sipadan, wilayah Semporna, Sabah, dengan kronologis penemuannya sebagai berikut.  Hari Selasa, (10/9/2019 pukul 7.30 pagi, pihak Tentara Malaysia yang berjaga di Pulau Sipadan menemukan dan menahan 1 buah perahu bermesin bersama 3 orang crew laki-laki mengaku sebagai WNI.

“Penemuan perahu beserta 3 orang penumpangnya terjadi di sekitar perairan Pulau Siapadan, Semporna, dengan jarak sekitar 1 mil laut dari garis pantai, jelas Fadilan. Setelah menemukan perahu, pihak Tentera Malaysia melaporkan kepada instansi Taman-Taman Sabah (Kantor Dinas Pariwisata Sabah) dan kemudian memohon bantuan Pasukan Polis Marin (PPM) Semporna guna melakukan pemeriksaan dan penyelidikan.

AA
Jumriadi Bin Taluddin

Sekitar pukul 12.30 siang, perahu dan 3 penumpang dibawa atau ditarik oleh Kapal Patroli RH-39 milik PPM Semporna menuju ke Pangkalan PPM Semporna untuk dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan awal.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan PPM Semporna diketahui bahwa mereka adalah WNI yang dilengkapi identitas kependudukan,” kata Fadilan.

Setelah menerima laporan, Stafnispol LO Polri di Tawau berkoordinasi dan melakukan komunikasi kepada para WNI difasilitasi oleh Ketua Polis Marin Semporna, dan memperoleh konfirmasi bahwa kondisi WNI mereka dalam keadaan sehat dan telah mendapatkan bantuan sepenuhnya dari pihak aparat Malaysia.

Salah seorang WNI bernama Taluddin Bin Kobbi dalam komunikasi menjelaskan bahwa mereka pada Senin tanggal 9 September 2019 pukul 16.00 Wita berangkat dari Tarakan menggunakan perahu kayu jenis Troll penangkap udang.

“Perahu kayu jenis Troll milik Taluddin yang biasa digunakan untuk mencari udang denagn tujuan pelayaran dari Tarakan menuju Sungai Nyamuk, Sebatik,” jelasnya.

Menurut Fadilan, tujuan mereka ke Sungai Nyamuk membeli mesin bekas mobil truk Toyota Dyna untuk dibawa ke Tarakan. Mesin tersebut akan dibeli oleh Herison yang berprofesi sebagai seorang mekanik dan mempunyai bengkel sendiri di Tarakan.

AA
Taluddin Bin Kobbi

Sekitar pukul 19.30 Wita, perahu sampai perairan Muara Nunukan, namun perahu mengalami kerusakan pada bagian pompa injeksi yang mengakibatkan mesin mati. Saat coba memperbaiki mesin, ombak laut malam hari membawa perahu hanyut hingga sepanjang malam.

“Paginya 10 September 2019, perahu  terdampar sampai ke kawasan perairan Pulau Sipadan, Semporna, Sabah Malaysia, dan mereka ditemukan oleh Tentara Malaysia,” tuturnya.

Pihak keamanan Malaysia yang menemukan meyakini bahwa betul perahu tersebut telah mengalami kerusakan mesin hingga dihanyutkan oleh arus air laut dari perairan Nunukan, Indonesia sampai ke Pulau Sipadan, Sabah Malaysia.

Atas pertimbangan hubungan baik yang terjalin aparat keamanan di perbatasan antara Tawau, Nunukan, maka pihak keamanan Malaysia memberikan bantuan pertolongan dan pelayanan terhadap 3 orang WNI tersebut.

“Ketiga WNI sedang memperbaiki mesin perahu mereka yang diperkirakan selesai pada besok Jum’at 13 September 2019,” bebernya. (002)

 

Tag: