Tiga Hari, 15 Hektar Lahan Perkebunan Warga Terbakar di Nunukan

Petugas BPBD Nunukan memadamkan kebakaran lahan (foto : Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, mencatat sepanjang bulan April tahun 2023 terdapat belasan hektar lahan perkebunan milik warga terbakar.

“Kita tidak tahu apakah sengaja dibakar atau terbakar akibat cuaca panas  ekstrem yang terjadi di bulan April,” kata Kasubid Informasi BPBD Nunukan, Muhammad Basir pada Niaga.Asia, Kamis (27/04/2023).

Lokasi kebakaran lahan paling terbesar terjadi 25 April di Jalan Sei Mengkudu, Kecamatan Nunukan Selatan, dengan luas 9,149 hektar, ditambah lahan seluas 400 meter kubik di dekat kantor Kejaksaan Negeri Nunukan.

Sebelumnya tanggal 24 April juga terjadi kebakaran lahan di tiga lokasi yakni, jalan Kampung Pisang Kecamatan Nunukan seluas 1,036 hektar, jalan Aji Mare Uddani, Kecamatan Nunukan Selatan seluas 2 hektar dan Jalan Persemaian, Kecamatan Nunukan seluas 3.096 hektar.

Petugas BPBD Nunukan kesulitan mendapatkan bukti lahan warga yang terbakar apakah terbakar dengan sendirinya atau sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian atau perkebunan (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

“Kebakaran lahan perkebunan tanggal 24 dan 25 April mencapai 15 hektar lebih, Kemarin tanggal 26 April ada lagi kebakaran lahan di dekat Lapas Nunukan sekitar 2 hektar,’ sebutnya.

Dalam kondisi kekeringan akibat kemarau panjang, petugas BPBD Nunukan masih tetap berupaya semaksimal mungkin memadamkan lokasi-lokasi kebakaran lahan dibantu petugas UPT Dinas Kehutanan.

Selama melakukan pemadaman api, Basir mengaku pihaknya tidak pernah menemukan keberadaan pemilik lahan di lokasi kebakaran, api diduga sengaja dibuat untuk memusnahkan tanaman liar guna pembukaaan lahan baru.

“Kami tidak tahu pemilik lahan siapa, tugas kami sebatas memadamkan, kalau ada persoalan pidana jadi ranah kepolisian,” tuturnya.

Basir menuturkan, pembukaan lahan dengan cara membakar sangatlah berbahaya, apalagi dalam kondisi cuaca ekstrem dengan panas cukup tinggi, petugas penanggulangan bencana sangat kesulitan dalam bekerja.

Karena itu, BPBD Nunukan menghimbau kepada pemilik lahan agar tidak menggunakan sistem pembakaran dalam perluasan lahan kebun. Sebab, kerusakan lingkungan sangat berbahaya bagi lingkungan masyarakat.

“Kondisi air susah begini janganlah membuat percikan api yang potensinya bisa meluas menimbulkan masalah,” terangnya.

Sementara, Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kasat Reskrim Polres Nunukan Iptu Lusgi Simanungkalit mengaku tengah memeriksa sejumlah orang diduga sebagai pemilik lahan terbakar.

“Kita sudah mengkonfirmasi pemilik-pemilik lahan perkebunan yang indikasinya sengaja dibakar,” sebutnya.

Dalam hal penanganan kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Polres Nunukan sejak bulan lalu menyebarkan himbauan agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar karena kobaran api dapat meluas ke lahan-lahan sekitarnya.

“Lahan yang terbakar adalah milik beberapa orang,” tutupnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: