Tiga Pesan untuk PPIH Arab Saudi

aa
Ilustrasi haji (istimewa/net)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dr Budi Sylvana menitipkan tiga pesan bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan. Mengingat, ibadah Haji tahun ini dilaksanakan di masa pandemi COVID-19, sehingga tingkat kewaspadaan petugas kesehatan haji harus ditingkatkan.

Pesan pertama, tetap patuh protokol kesehatan selama menjalankan tugas sebagai PPIH di Arab Saudi. Selain risiko tertular COVID-19, masih ada risiko tertular penyakit MERS-COV. Di mana keduanya bisa dicegah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pesan ini juga berlaku bagi jemaah haji.

“Pencegahannya sama kurang lebih pakai masker, selain cuci tangan, jaga kebersihan, juga pakai masker dengan baik. Di Saudi tetap saja pakai masker,” kata Budi, saat persiapan Pemberangkatan PPIH Arab Saudi Daker Mekkah di Asrama Haji Pondok Gede, Rabu (8/6), seperti dikutip niaga.asia dari laman Kementerian Kesehatan.

Pesan kedua, para PPIH juga diminta jangan tunggu haus dan disiplin dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Hal ini mengingat perbedaan suhu yang sangat ekstrim di Arab Saudi, lantaran suhu yang tinggi disertai dengan kelembaban yang rendah.

Kondisi itu rentan tidak hanya bagi jemaah, namun juga bagi petugas terserang dehidrasi. Selain itu Budi juga mengingatkan petugas untuk pandai dalam mengatur waktu istirahat

“Jangan sampai malah petugas kita tumbang dan dirawat di KKHI,” ujar Budi.

Pesan terakhir, petugas juga diminta untuk terus mengingatkan jemaah agar fokus pada ibadah yang sifatnya wajib, terutama di fase armuzna. Hal ini mengingat kondisi fisik yang prima menjadi kunci bagi jemaah haji dapat menjalankan fase wajib haji dengan baik. Sehingga aktivitas ibadah lainnya yang bersifat sunnah, dapat disesuaikan dengan kondisi fisik jemaah.

“Saya minta petugas terus ingatkan agar jemaah fokus dulu ke proses armuzna-nya. Jemaah masih banyak waktu untuk ibadah sunnah. Tapi armuzna-nya difokuskan dulu. Kalau bisa 2-3 hari sebelumnya armuzna, jemaah istirahat dulu. Siapkan dulu kondisinya betul-betul fit,” demikian Budi.

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: