Tim Medis Indonesia Ditempatkan di Provinsi Sindh

Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Zaherman Muabesi, memimpin delegasi tim medis dan penyerahan bantuan obat-obatan ketiga dari Indonesia untuk korban banjir Pakistan setiba di Karachi, tanggal 6 September 2022. (Foto KBRI Islamabad)

KARACHI.NIAGA.ASIA – Tim Medis Indonesia akan ditempatkan di beberapa daerah terdampak banjir di Pakistan, yakni di Provinsi Sindh dengan koordinasi bersama National Disaster Management Authority (NDMA) dan Dinas Kesehatan Provinsi Sindh.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Zaherman Muabesi, memimpin delegasi tim medis dan bantuan obat-obatan ketiga dari Indonesia untuk Pakistan setiba di Karachi, tanggal 6 September 2022.

Zaherman didampingi perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, Badan Perencanaan Nasional, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Penerbangan ketiga yang membawa bantuan kemanusian berupa tim medis dan obat-obatan dengan berat total 32 ton dari Pemerintah Indonesia untuk korban banjir di Pakistan mendarat di Bandara Internasional Jinnah Karachi pukul 09.35 waktu setempat (06/10/2022).

Tim Medis yang terdiri dari 29 dokter umum, dokter anak, spesialis penyakit kulit, dan paramedis. Tim medis tersebut berasal dari berbagai latar belakang, kolaborasi dari komponen lembaga meliputi Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, serta relawan dari Universitas Andalas dan Muhammadiyah.

Tim medis dikerahkan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, menyusul pengiriman 90 ton bantuan logistik yang telah tiba di Karachi pada (27/09/2022) untuk membantu rakyat Pakistan yang dilanda banjir terparah dalam sejarah Pakistan.

Tim Medis yang dikirim ke Pakistan merupakan yang terbesar yang pernah dikirim Indonesia ke negara-negara lain dalam menangani bencana alam. Tim kesehatan ini akan melaksanakan tugas kemanusiaan selama satu bulan.​​

“Pemerintah Indonesia juga sedang dalam proses pencairan dana hibah kemanusiaan sebesar USD 1 juta kepada pemerintah Pakistan,” kata Zaherman.

Sumber: KBRI Islamabad | Editor: Intoniswan

Tag: