Tim Medis Indonesia Layani Korban Banjir Pakistan di Tent City Bin Qasim

Tim medis Indonesia kembali memberikan pelayanan kesehatan kepada para penyintas yang terkonsentrasi di tent city Bin Qasim, Distrik Malir, Provinsi Sindh. (Foto Tim Medis Indonesia di Pakistan)

SINDH.NIAGA.ASIA  – Tim medis Indonesia kembali memberikan pelayanan kesehatan kepada para penyintas (korban banjir) di lokasi pengungsian yang terkonsentrasi di tent city Bin Qasim, Distrik Malir, Provinsi Sindh.

“Tim medis ke tent city Setelah sepekan berada di Mirpur Khas, awal minggu ini personel tenaga kesehatan berada pos pengungsian yang berjarak 49 km dari Kota Karachi,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, Ph.D. dalam rilisnya di laman bnpb.

Untuk diketahui, banjir besar yang melanda Pakistan 10 September lalu, setidaknya 1.396 orang telah tewas, 12.728 terluka dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal, serta menghancurkan infrastruktur jalan dan komunikasi.

Tent city merupakan istilah yang digunakan otoritas Pakistan untuk menunjukkan adanya konsentrasi pengungsian di suatu kawasan yang luas. Pengungsian ini dilengkapi beberapa fasilitas, salah satunya pos kesehatan. Tim Medis Indonesia membantu tenaga medis setempat yang telah beroperasi di pengungsian Bin Qasim ini.

Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan RI Yusrizal menyampaikan pelayanan kesehatan dari Indonesia dibantu Dinas Kesehatan Provinsi Sindh. Sedangkan otoritas militer dan polisi, mereka membantu dalam pengamanan.

Yusrizal yang sekaligus sebagai Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB mengatakan, sejak pelayanan di hari pertama hingga kini, semua personel dalam kondisi sehat.

Sementara itu, saat berada di tent city yang dihuni sekitar 5.000 penyintas dari beberapa wilayah terdampak banjir, Tim Medis Indonesia telah memberikan pelayanan kesehatan kepada 290 penyintas.

“Jumlah pasien yang dilayani hari ini, Selasa (25/10), di tent city, Bin Qasim, Distrik Malir, sebanyak 290 orang,” ujar Yusrizal.

Sedangkan total kunjungan sejak hari pertama hingga Selasa kemarin berjumlah 5.514 orang. Dari total kunjungan pada Selasa lalu, Tim Medis Indonesia mendapati penyakit febris dominan dialami penyintas di tent city.

“Sebanyak 80 kasus febris selama pelayanan kesehatan pada hari ini (25/10),” tambahnya.

Sebelumnya tim aju BNPB telah mendirikan tiga tenda multifungsi di pengungsian ini. Ketiga tenda tersebut telah dimanfaatkan untuk pelayanan medis, baik dari pemerintah distrik setempat, Tim Medis Indonesia dan lembaga non-pemerintah Shine Humanity.

Yusrizal mengatakan, Tim Medis ini akan mengakhiri tugas kemanusiaan di Pakistan pada Jumat mendatang (28/10).

“Kita berharap warga Pakistan dapat mendapatkan manfaat dengan mengakses pelayanan kesehatan yang diberikan para tenaga medis Indonesia,” ujarnya.

Beberapa jenis penyakit yang ditemui selama pelayanan kesehatan antara lain febris, ISPA, dyspepsia, penyakit kulit, cephalgia, myalgia, diare, osteoarthiritis dan otitis media. Sedangkan ibu hamil, pihaknya mencatat kunjungan sebanyak 5 orang.

Kegiatan yang sama masih tetap dilakukan, yaitu selain pemeriksaan kesehatan, Tim Medis juga memberikan penyuluhan mengenai kesehatan masyarakat, seperti cara menggosok gigi yang baik dan benar. Tidak hanya orang dewasa tetapi anak-anak turut mengikuti penjelasan dari para personel Indonesia.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: