
KUTAI BARAT.NIAGA.ASIA – Tim SAR Gabungan dari Basarnas Balikpapan dan berbagai unsur SAR dalam oeprasi pencarian terhadap korban tenggelamnya kapal ferry di Perairan Ujoh Halang, Kabupaten Kutai Barat, kemarin, Kamis (13/11/2025) berhasil menemukan semua korban sebanyak 8 orang dalam kondisi meninggal.
“Kapal yang mengangkut sebanyak 28 orang penumpang tersebut mengalami kecelakaan di perairan Sungai Mahakam pada awal pekan ini. Berdasarkan data yang dihimpun, dari total penumpang terdapat 20 orang selamat, 8 orang meninggal dunia,” ungkap Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, S.E., M.M., dalam rilisnya, Kamis malam (13/11/2025)
Proses pencarian melibatkan penyisiran permukaan air, observasi di sekitar lokasi kapal tenggelam, serta penyelaman oleh tim khusus yang terdiri dari personel Basarnas dan Brimob Pas Pelopor 2.
“Hasil pencarian hari kedua mencatat delapan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban pertama atas nama Marselus Bouk alias Cello (24) ditemukan pukul 06.00 Wita pada koordinat 0°3’31.60″S 115°36’56.30″E dengan jarak 3,69 KM dari titik kejadian. Disusul penemuan korban lainnya atas nama Anci Anwar (50), Dedy (30), Yanto (40), Ilham (27), Asmanu/Bogel (55), dan Ira (24) di lokasi yang berbeda dengan jarak antara 100 meter hingga 13 kilometer dari lokasi kejadian, dan terakhir ditemukan korban atas nama Pendy,” papar Endrow.
Korban terakhir yang ditemukan, Pendy, berhasil dievakuasi pada pukul 22.19 Wita ke RSUD Harapan Insan Sendawar Barong Tongkok. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada koordinat 0°04’21.3″S 115°39’45.0″E dengan jarak 10,7 KM selanjutnya korban di evakuasi ke RSUD Harapan Insan Sendawar Barong Tongkok.
Selanjutnya tim melaksanakan debrifing penutupan operasi SAR. Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, di antaranya Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan, Polres Kutai Barat, Brimob Kompi 2, Polairud Res Kutai Barat, BPBD Provinsi Kaltim dan Kutai Barat, Dinas Perhubungan, TNI, tenaga medis, serta masyarakat setempat. Berbagai alut digunakan dalam operasi ini, seperti rubber boat, speedboat, drone thermal, dan peralatan selam.
“Terima kasih kepada seluruh unsur SAR gabungan, dengan ditemukannya seluruh korban maka operasi SAR diusulkan ditutup dan seluruh unsur Kembali kesatuannya masing-masing.” ujar Endrow.
Sumber: Basarnas Balikpapan | Editor: Intoniswan
Tag: Kapal Tenggelam