SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Setelaah melakukan pencarian selam 7 hari penuh, Tim SAR (Search and Resque) resmi menghentikan pencarian korban hilang atas nama Rini Azahra di perairan pantai Sei Taiwan, Sebatik sejak Rabu malam (19/9), meski tanpa hasil
“Penghentian pencarian oleh Tim SAR sudah diberitahukan langsung kepada orang tua korban hilang, Rini Azahri, yakni Bachtiar. Tim SAR yang bekerja dari Nunukan dan Sebatik langsung menemui Bachtiar di rumah duka,” kata Kepala Seksi Operasional, Octavianto mewakil Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara, Gusti Anwar Mulyadi, Kamis (20/9).
Menurutnya, Tim SAR selain melaporkan apa yang telah dikerjakan dalam upaya pencarian korban, juga menyampaikan apa bila ada tanda-tanda korban ditemukan dan memerlukan pertolongan lagi, Tim SAR siap melakukan operasi lagi. “Tanggapan dari orang tua korban, dapat menerima penghentian pencarian putrinya,” kata Octa
Dikatakan Octa, operasi pencarian dan pemberian pertolongan dihentikan setelah 7 hari operasi dilakukan sudah sesuai dengan Pasal 18 ayat 1, huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Operasi Pencarian dan Pertolongan, yang berbunyi; “Penghentian pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan dilakukan apabila setelah jangka waktu 7 (tujuh) hari pelaksanaan operasi pencarian tidak ada tanda-tanda korban ditemukan”.
Selama 7 haris pencarian Rini Azahra yang dilaporkan hilang Ramu malam (12/9) di pasar malam di jembatan Sei Taiwan, Tim Sar telah melakukan pencarian di laut lepas atau perairan, mulai dari lokasi hilangnya korban, hingga ke perbatasan Indonesia-Malaysia menggunakan rubber boat, kapal klotok oleh Tim SAR, keluarga korban, dan masyarakat. Pencarian di bibir pantai dilakukan oleh TNI-AL dari Satuan Marinir. Marinir menyisir bibir pantai ke timur-barat.
Kemudian Polsek Sebatik Timur juga melakukan pengumpulan keterangan dari sejumlah orang dalam rangka mengumpulkan informasi tentang kemungkinan korban hilang ikut atau diajak oleh seseorang malam itu. “Pencarian kita sinergikan di laut, pantai, dan darat,” kata Octa. (001)